SOLOPOS.COM - Ilustrasi makan seafood. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ibu hamil disarankan tidak boleh makan seafood sembarangan lantaran ada paparan merkuri mengintai.  Untuk menjaga kehamilan tetap sehat, simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Banyak orang di Indonesia mungkin masih mempunyai kepercayaan ada beberapa makanan yang harus dihindari saat berbadan dua misalnya hidangan laut. Beberapa orang percaya bahwa makan ikan saat hamil akan membuat anaknya menjadi bau amis. Namun, itu hanyalah sebuah kepercayaan turun temurun yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Secara ilmiah, justru ikan atau hidangan laut diperlukan saat hamil sebagai sumber protein yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.  Memang ada beberapa jenis ikan yang harus dibatasi konsumsinya. Hal ini karena jenis ikan tertentu mengandung merkuri tinggi yang dapat membahayakan janin, bukan karena ikan menyebabkan anak bau amis. Selain itu, cara memasak ikan juga harus diperhatikan.

Baca Juga: Mengenal Vasektomi sebagai KB Pria di Hari Vasektomi Sedunia

Ibu hamil sangat boleh makan seafood, namun perlu diingat tidak semua hidangan laut ini aman bagi ibu hamil.  Seafood, seperti ikan dan kerang, merupakan sumber protein, zat besi, dan seng yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kebutuhan zat besi dan protein wanita meningkat saat hamil dibandingkan dengan sebelum hamil untuk mendukung pertumbuhan bayi, perubahan fisik ibu hamil, dan juga untuk membantu mencegah anemia saat hamil.

Selain itu, seafood juga mengandung asam lemak omega-3, termasuk asam dokosaheksanoik (DHA), yang sangat diperlukan untuk perkembangan otak bayi, terutama pada trimester ketiga di mana pertumbuhan otak bayi berlangsung sangat cepat. Omega-3 pada seafood juga dapat mengurangi perdarahan dan risiko bayi lahir prematur. Diet kaya ikan juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi pembekuan darah dan kadar trigliserida (lemak darah) serta menurunkan tekanan darah jika Anda memiliki tekanan darah tinggi yang sudah ada sebelumnya.

Baca Juga: Spooning, Posisi Tidur untuk Tingkatkan Keintiman Pasangan Suami Istri

Tetapi beberapa jenis seafood, seperti ikan predator, mengandung kadar merkuri yang tinggi. Merkuri dapat menumpuk dalam aliran darah Anda dari waktu ke waktu. Terlalu banyak merkuri dalam aliran darah dapat merusak perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Oleh karena itu, pilihlah jenis seafood yang tidak mengandung merkuri tinggi, terutama saat hamil.

Mengutip laman hellosehat.com pada Minggu (20/11/2022), The Food and Drug Administration (FDA) Amerika merekomendasikan ibu hamil makan setidaknya 8 -12 ons (340 gram) atau sekitar 2-3 porsi per minggu berbagai jenis makanan laut yang rendah merkuri.

Baca Juga: Banyak Keluhan Saat Hamil Trimester Pertama, Ini Solusinya

Meskipun seafood memiliki banyak manfaat, tetapi ibu hamil harus menghindari beberapa jenis seafood selama kehamilan. Beberapa jenis seafood mengandung kadar merkuri yang tinggi dan ikan yang hidup di danau atau sungai yang tercemar juga dapat mengandung bahan kimia berbahaya. Hindari makan ikan atau seafood jenis ini. Merkuri dapat merusak otak, ginjal dan perkembangan sistem saraf pusat janin. Merkuri dapat menembus plasenta dan dapat membahayakan janin. Agar aman sebaiknya hindari atau batasi konsumsi jenis seafood tertentu selama hamil.

Jenis seafood yang setidaknya dimakan 8-12 ons per pekan adalah ikan tilapia, cod, salmon, kepiting, udang, sarden, tuna, dan kerang. Jenis seafood yang tidak boleh dimakan ibu hamil adalah ikan hiu, ikan todak, ikan king makerel, ikan tilefish, ikan marlin, dan ikan mentah, seperti dalam sushi dan sashimi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya