SOLOPOS.COM - Ilustrasi jemaah berfoto seusai umrah di Masjidil Haram (JIBI/Solopos/Antara/Saptono)

Ibadah umrah mesti dilakukan secara hati-hati karena banyak biro perjalanan di Solo yang tak berizin.

Solopos.com, KARANGANYAR — Kantor Kementerian Agama (Kemenang) Solo meminta masyarakat lebih waspada dan jeli memilih agen perjalanan haji dan umrah. Pasalnya, banyak biro di Solo yang ternyata belum mengantongi izin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Solo, Rosyid Ali Safitri, mengatakan Kantor Kemenang Solo belum lama ini menggelar inspeksi mendadak (sidak) bersama petugas Satpol PP Solo, Disbudpar Solo, dan BPMTP Solo terhadap beberapa biro. Hasilnya, lanjut dia, empat dari enam biro perjalanan haji dan umrah belum diketahui mengantongi izin.

“Biro di Solo terus bertambah. Kami baru baru sekali jalan [sidak] sekitar dua pekan yang lalu. Ternyata 4 [biro] dari 6 biro yang kami datangi belum memiliki izin. Kami perlu operasional untuk menggelar sidak lanjutan,” kata Rosyid kepada Solopos.com di sela-sela Launching Sekolah Haji dan Umrah yang diadakan PT Purnama Rizma Al Mutazam Internasional di Lorin Syariah Hotel, Minggu (8/5/2016).

Namun, kata Rosyid, aduan tertulis masyarakat ke Kantor Kemenag Solo terkait pelaksanaan haji dan umrah terhitung jangan jarang, bahkan hampir tidak ada. Namun, menurut dia, aduan secara lisan malah banyak muncul. Rosyid menilai masyarakat jarang menulis aduan secara tertulis karena sungkan atau canggung karena biro-biro di Solo saling mengenal.

“Jumlah biro di Solo selalu tambah. Kami baru memotret secara diam-diam. Artinya, kalau ada papan nama di aman saja kami ambil gambarnya. Alamatnya lantas kami cari. Setelah kami datangi beberapa tempat [biro], bahkan ada juga pengelola tidak mau ketemu. Banyak biro-biro belum memiliki izin lengkap, terutama soal domisili. Biro hanya menyewa tempat. Takutnya, satu-dua tahun menghimpun dana, mereka bisa pergi seenaknya,” jelas Rosyid.

Rosyid menyampaikan Kantor Kemenang Solo menggandeng Pemkot bakal menggiatkan penertiban papan-panan nama promosi perjalanan haji dan umrah. Dia ingin mengantisipasi penipuan publik yang muncul dari berbagai iklan atau tawaran. Rosyid meminta masyarakat tidak sungkan mengadukan setiap temuan yang berkaitan dengan perjalanan haji dan umrah.

“Kantor Kemenag Solo siap membawa ke ranah hukum apabila masyarakat menemukan penyimpangan manajemen biro perjalanan hingga melakukan penelantaran jamaah. Kami akan mendata juga secara diam-diam biro perjalanan. Begitu ada papan nama, kami potret. Sebenarnya Kemenang membuka peluang agar biro perjalanan membuka izin. Kami memberikan kemudahan dan tidak memungut biaya,” jeelas Rosyid.

Sementara itu, Manajer Operasional PT Purnama Soloraya, Wahyu Suranto, meminta masyarajat lebih teliti dalam memilih birp perjalanan haji dan khususnya umrah. Ada 10.300 aduan soal masalah haji dan umrah yang masuk ke Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri). Jumlah tersebut belum termasuk dari data asosiasi perjalanan haji dan umroh lainnya.

“Ibaratnya, ada 500-an biro travel di Indonesia yang sudah berizin, tapi yang belum masih ribuan. Kami meminta pemerintah atau Kemenang mulai menertibkan biro yang tidak mematuhi aturan,” tegas Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya