SOLOPOS.COM - Kapolsek Tawangmangu, AKP Ismugiyanto, (mengenakan jaket polisi), mengecek kelengkapan protokol kesehatan milik pendaki di jalur pendakian Cemara Kandang, Sabtu (15/8/2020). (Istimewa/Dokumentasi Polsek Tawangmangu)

Solopos.com, KARANGANYAR – Pendaki yang hendak naik ke Gunung Lawu dibatasi 350 orang per hari. Pembatasan ini dilakukan di pos pendakian Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar melalui Cemara Kandang dan Candi Ceto.

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar mengambil kebijakan pembatasan pendaki pada momen peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI. Pembatasan dimulai Jumat (14/8/2020) pukul 15.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Langkah itu diambil mengingat saat ini masih pandemi Covid-19. Pembatasan pendaki diharapkan dapat mengurangi kerumunan di puncak Gunung Lawu.

Wangi Rempah di Piring Soto Sampah Khas Jogja

Oleh karena itu, Disparpora, Polsek Tawangmangu, bersama sukarelawan Anak Gunung Lawu (AGL) mengecek jalur pendakian pos Cemara Kandang pada Sabtu (15/8/2020). Pengecekan untuk memastikan kebijakan tersebut berlaku secara ketat.

Selain pengecekan jumlah pendaki, mereka juga memastikan seluruh pendaki membawa kebutuhan dan perbekalan masing-masing komplet.

Kapolsek Tawangmangu, AKP Ismugiyanto, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi, memastikan usia, kelengkapan protokol kesehatan Covid-19, dan perbekalan pendaki komplet.

Pada Sabtu pukul 16.00 WIB kemarin tercatat 203 pendaki naik melalui jalur pendakian Cemara Kandang. Is, sapaan akrab Kapolsek Tawangmangu, meminta sukarelawan yang bertugas di pos pendakian tertib membatasi jumlah pendaki. Apabila kuota hari itu sudah terpenuhi, maka jalur pendakian hari itu ditutup.

4 Kecamatan di Sragen Diterjang Puting Beliung, Pohon Bertumbangan

Cemara Sewu

Sayangnya, jalur pendakian di Cemara Sewu mengambil kebijakan sedikit berbeda. Menurut Kepala Disparpora Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawoto, Cemara Sewu membatasi pendaki 800 orang per hari. Pembatasan jumlah itu masih lebih banyak apabila dibandingkan dengan dua pos pendakian Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar.

"Seperti saya sampaikan sebelum, kami sudah buat edaran pembatasan pendaki mengantisipasi malam satu Sura dan malam 17-an. Pasti ramai ke puncak Lawu. Mereka sudah naik sejak tanggal 15. Di Cemara Sewu pembatasan 800 orang. Ya paling tidak dibatasi. Selaku pengelola jalur pendakian Gunung Lawu, kami lebih hati-hati," ujar Titis saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (16/8/2020).

Buntut Ricuh Kampung Mertodranan, Polresta Solo Razia di 3 Lokasi Ini 

Kondisi berbeda terjadi di jalur pendakian Candi Ceto pada Sabtu. Pendakian melalui jalur itu sudah ditutup jam 13.00 WIB karena memenuhi kuota 350 orang. Titis berharap masyarakat memaklumi kebijakan yang diambil. Menurut dia pemerintah perlu mengambil kebijakan itu karena suasana pandemi saat ini.

"Mohon memaklumi karena untuk kepentingan bersama. Kondisi tidak normal. Kalau kuota penuh mohon dimaafkan pendakian ditunda hari lain. Soal pendaki di bawah 18 tahun juga tetap berlaku. Tanpa pendampingan profesional, tidak boleh naik," ujar dia.

Jejak Harimau Jawa di Hutan Wingit Jateng 

Pengecekan

Titis mencontohkan salah satu pendaki yang ditemui pada Sabtu lalu berusia 15 tahun. Dia naik bersama rombongan berisi lima orang. Petugas di pos pendakian tetap mengizinkan dia naik karena rekan satu tim sudah beberapa kali naik ke Gunung Lawu.

"Kami memang tidak kaku tapi edukasi itu yang kami tonjolkan. Pendaki usia 15 tahun sesuai edaran enggak boleh naik. Tapi kan kami telisik. Teman satu rombongan  ada yang berpengalaman," ujar dia.

Dia mengaku petugas di pos pendakian maupun sukarelawan tidak akan mengecek pendaki di puncak Gunung Lawu. Alasannya pengecekan pendaki sudah dilakukan saat di pos pendakian. Fokus utama adalah taat terhadap protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya