SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Rina Iriani, (kedua dari kiri) dan dua pelawak gaek Yati Pesek dan Marwoto Kawer sedang pentas dalam ketoprak humor berjudul Suminten Lungit Subroto Gandrung di depan Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Senin (18/11/2013). Pergelaran ketoprak humor dipentaskan untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-96 Karanganyar. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Empat penari berkostum kebaya warna hijau dengan luwesnya berlenggak-lenggok sambil mengayunkan selendang. Diiringi musik gamelan, mereka menarikan Tari Gambyong yang membuat penonton berdecak kagum. Hiburan Tari Gambyong mengawali pergelaran ketoprak humor berjudul Suminten Lungit Subroto Gandrung yang digelar tepat di depan Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Senin (18/11/2013) malam.

Pergelaran ketoprak humor tersebut digelar untuk menyemarkkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-96 Karanganyar. Menariknya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan dan Bupati Karanganyar, Rina Iriani ambil bagian menjadi pemain ketoprak humor. Dahlan Iskan berperan menjadi Adipati Trenggalek sementara Rina Iriani menjadi Suminten. Sementara pemain ketoprak humor lainnya yakni para pejabat teras di lingkungan Pemkab Karanganyar serta unsur Muspida Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tingkah laku para pemain sontak mengundang gelak tawa para penonton yang memadati lokasi panggung. Guyonan para pemain mampu mengocok perut para penonton. Apalagi, pagelaran ketoprak humor itu dibintangi pelawak gaek, Yati Pesek dan dan Marwoto Kawer.

Ekspedisi Mudik 2024

“Jarang-jarang ada hiburan semacam ini. Apalagi, bintangnya Pak Dahlan [Dahlan Iskan] dan Bu Rina [Rina Iriani]. Saya senang karena tak dipungut biaya,” kata seorang penonton, Sumarni, Senin malam.

Alur cerita ketoprak humor tersebut di sebuah Kadipaten Trenggalek. Di kadipaten tersebut tengah terjadi ontran-ontran yang dilakukan para warok. Para warok ingin membuat kekacauan dan mengganggu roda pemerintahan di Kadipaten Trenggalek. Adipati Trenggalek turun tangan untuk menumpas para warok.

Lantaran para warok cukup kuat maka prajurit kadipaten mengalami kekalahan. Adipati Trenggalek menyerah kepada para warok. Adipati mempunyai dua anak Subroto dan Suparto. Subroto lantas dijodohkan dengan anak warok bernama Suminten. Namun, Subroto menolak dengan alasan tertentu. Subroto dan Ayahnya sempat adu mulut terkait perjodohan tersebut namun dilerai oleh Suminten.

Akhirnya, Subroto luluh hatinya dan mengejar-ngejar Suminten. “Manusia tidak boleh menilai buruk seseorang terlebih dahulu. Tak boleh suudzon, ini pesan yang disampaikan kepada masyarakat,” jelas Rina Iriani.

Menurut Rina, ketoprak humor digelar sebagai hiburan gratis masyarakat saat HUT Karanganyar. Selain itu, pihaknya ingin agar masyarakat menjaga atau nguri-uri kebudayaan Jawa seperti kesenian ketoprak dan wayang kulit. Apalagi, saat ini, pihaknya sudah menerbitkan peraturan daerah (perda) tentang pelestarian budaya di Karanganyar.

Sementara Dahlan Iskan mengaku kerap bermain ketoprak sehingga tak mengalami kendala saat pentas di atas panggung. Kendati tak pernah melakukan latihan, namun dia langsung bisa beradaptasi dengan alur cerita ketoprak humor tersebut. Dahlan mengaku senang dapat berpartisipasi bermain ketoprak bersama warga Bumi Intanpari.

“Saya sudah enam kali bermain ketoprak, tiga kali di Jatim tiga kali di Jateng. Enggak ada latihan, hanya membaca sinopsir alur cerita sebentar,” terang Dahlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya