SOLOPOS.COM - RUSUNAWA JURUG

Hunian Solo, Pemkot Solo akan membangun Rusunawa Minapadi dengan dana Rp10 miliar.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan membangun satu unit rumah susun sewa sederhana (rusunawa) di bekas bangunan rumah sosial Minapadi, Banjarsari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Proyek pembangunan rusunawa yang dianggarkan Rp10 Miliar di APBD 2017 akan dilelang pada Januari 2017. Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo, Taufan Basuki, mengatakan pembangunan rusunawa Minapadi sejalan dengan penataan kawasan Tirtonadi guna mewujudkan ikon kota di Solo utara.

“Rusunawa ini dibangun dengan konsep green building,” terangnya ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (28/12/2016).

Konsep green building ini sebagai upaya menghasilkan bangunan dengan menggunakan proses-proses yang ramah lingkungan, termasuk akses pencahayaan yang mengandalkan cahaya alami. Ia mencontohkan konsep bangunan tersebut dibangun seperti rumah deret di Ketelan.

Saat ini, penyusunan detail engineering design (DED) rusunawa Minapadi masih dalam proses penyelesaian. Dia menargetkan Januari nanti proyek pembangunan rusunawa bisa dilelang.

“Yang jelas rusunawa akan dibangun dengan kapasitas 74 unit, terdiri atas 72 untuk umum dan dua unit bangunan khusus penyandang disabilitas,” katanya.

Bangunan rusunawa per unit akan dibangun dengan tipe 24, dilengkapi fasilitas ruang utama, satu kamar tidur, dapur, kamar mandi, plus fasilitas pendukung, di antaranya tempat jemuran, air, listrik, antena TV, dan lain sebagainya. Selain itu bangunan di bagian bawah akan digunakan untuk perkantoran UPTD rusunawa.

Pembangunan rusunawa ini diperuntukkan warga terdampak proyek pembangunan embung dan bendung karet Tirtonadi sehingga Pemkot menutup pendaftaran untuk umum. Tidak hanya rusunawa Minapadi, Pemkot juga menyiapkan tiga rusunawa di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo untuk relokasi warga bantaran Kali Anyar terdampak proyek embung dan bendung Tirtonadi.

“Jadi kami memang menyiapkan rusunawa untuk menampung warga yang terdampak proyek embung dan bendung karet Tirtonadi,” katanya.

Pembangunan rusunawa ditargetkan rampung 2017 agar proyek pengendalian banjir yang dijalankan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) bisa segera dikerjakan. Sedikitnya 300 keluarga terdampak proyek penanganan banjir kawasan Solo utara itu.

Kepala DPU Solo Endah Sitaresmi Suryandari mengatakan Pemkot membebaskan empat tanah persil milik warga untuk dibangun rusunawa dan rumah deret dengan total anggaran Rp9 miliar pada 2016-2017. Perinciannya pada 2016, Pemkot mengalokasikan anggaran Rp1,5 miliar sebagai uang muka pembebasan empat tanah persil.

Sedangkan pada 2017, dialokasikan anggaran Rp7,5 miliar untuk pelunasan. Empat tanah persil itu terdiri atas tiga tanah persil di wilayah Mojosongo, yaitu di sekitar Hak Pakai (HP) 19 dan HP 20 atau tidak jauh Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo. Sesuai rencana tanah tersebut akan digunakan untuk membangun rusunawa.

Saat ini, satu unit rusunawa telah dibangun di tanah HP 19. Proyek tersebut dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2016.

“Nah 2017, satu unit Rusunawa dibangun lagi di HP 20. Kami juga membebaskan tiga tanah persil di sekitar HP itu [HP 19 dan HP 20]. Ke depannya dibangun rusunawa lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya