SOLOPOS.COM - Petugas mencari korban talut longsor di dekat jembatan Mireng, Desa Gerdu, Karanganyar, Senin (15/11/2021). (Solopos,com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pencarian Sastro Setu, 62, korban talut longsor di sungai Siwaluh di dekat jembatan Temu Ireng atau sering disebut warga Mireng, dihentikan pada Senin (15/11/2021) sekitar pukul 15.30 WIB. Penghentian ini mengingat hujan turun di lokasi kejadian dan wilayah hulu sungai tersebut.

Dikhawatirkan volume air sungai akan meningkat dan membahayakan petugas tim SAR gabungan yang melakukan pencarian. Pantauan Solopos.com, pukul hingga pukul 16.00 WIB, semua personel SAR gabungan sudah naik dari sungai. Demikian pula dengan peralatan-peralatan pencarian sudah dinaikkan dari sungai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Arief Sugiyarto, mengatakan selain melibatkan personel untuk melakukan pencarian di lokasi, pihaknya juga menempatkan personel lain di sepanjang sungai untuk memantau cuaca.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Sedianya Talut Sungai Dibangun Agar Tak Ada Korban, Malah Makan Korban

“Pencarian kami hentikan karena turun hujan, sehingga jika volume air meningkat akan membahayakan personel. Selain di lokasi juga hujan, di hulu juga hujan,” ujarnya saat ditemui di lokasi pencarian. Saat itu ada pula Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Bagoes Darmadi dan Wakapolres Karanganyar, Kompol Purbo Adjar Waskito.

Arief menambahkan, pencarian akan dilanjutkan kembali Selasa (16/11/2021) pukul 07.00 WIB.

Sebagai informasi, talut setinggi 12 meter di dekat Jembatan Temu Ireng, Dusun Gerdurejo, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Karcanganyar, Kabupaten Karanganyar longsor, Senin (15/11/2021). Seorang pekerja bernama Sastro, 62, diduga tertimbun material longsoran tersebut.

Baca Juga: Tim SAR Karanganyar Gunakan Anjing Pelacak Cari Korban Talut Longsor

Salah satu pekerja yang selamat, Sefian Hafid, 18, mengatakan saat itu ada enam pekerja yang mengerjakan proyek rehab talut di pekarangan salah satu warga tersebut. Hari itu adalah hari pertama kerja.

Sekitar pukul 11.00 WIB Sastro menyadari bahwa talut akan longsor sehingga ia meneriaki teman-temannya untuk menjauh. Sesaat itu pula, pekerja lainnya langsung menjauh dari talut. Sesaat itu pula talut ambruk. Nahas, Sastro tidak sempat menyelamatkan diri dan akhirmya tertimpa material longsoran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya