SOLOPOS.COM - Sekretaris Desa (Carik) Panekan melihat jembatan ambrol di Dusun Panekan, Desa Panekan, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Selasa (9/11/2021). (Nambang Sari)

Solopos.com, WONOGIRI – Guyuran hujan lebat yang membuat debit air sungai meningkat menyebabkan jembatan di Dusun Panekan RT 02/RW 01, Desa Panekan, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, ambrol sebagian pada Minggu (7/11/2021).

Jembatan tersebut merupakan akses penghubung antara jalan Pracimantoro-Eromoko ke Desa Panekan dan Baleharjo. Ambrolnya jembatan ini membuat mobilitas masyarakat tersendat apalagi sebagian jalan yang ada masih tahap perbaikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada Minggu pagi, warga Dusun Panekan bekerja bakti membersihkan tumpukan batu yang menyumbat lorong jembatan yang bisa memicu terjadinya luapan banjir.

Baca Juga: Jembatan Ambrol, Poros Trans Kalsel-Kaltim Putus

Pemerintahan Desa Panekan juga memberi papan pengumuman yang menjelaskan badan jembatan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Kendaraan roda empat atau lebih tidak diperkenankan melintas karena dikhawatirkan terjadi korban jiwa.  Sekretaris Desa Panekan, Tarsim, mengatakan ambruknya jembatan ini dikarenakan usianya yang sudah tua.

“Selain banjir, faktor penyebabnya ambrolnya jembatan ini karena sudah tua usianya. Jembatan ini dibangun sejak 1994, sudah lama. Kalau dilihat dari bawah sudah banyak yang retak. Kemungkinan saat dibuat belum ada konstruksi [beton] yang menyangga lengkungannya,” ucap Tarsim.

Tarsim bersyukur masih ada jalan lain yang bisa dilewati warga sehingga mereka tidak perlu memutar arah terlalu jauh.
“Sekitar 400 meter belok kiri sudah ada jalur alternatif yang lain sehingga masyarakat tidak perlu khawatir” tambah Tarsim.

Baca Juga: Gelap Gulita saat Malam, Jembatan Nambangan Wonogiri Butuh Penerangan

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Wonogiri menerjunkan tim perencanaan untuk menyurvei lokasi. Mereka ingin mengetahui kondisi jembatan dan mengukurnya untuk dijadikan laporan sebagai bahan pengambilan kebijakan anggaran pembangunan.

“Untuk prosesnya nanti kita rencanakan dari hasil survei kemudian kita usulkan ke Bupati terlebih dahulu. Kita lihat juga yang menangani nanti oleh desa sendiri atau pemerintah kabupaten,” kata Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan, DPU Wonogiri, Suyono.

“DPU sendiri juga menunggu perintah tergantung dari kesiapan dana. Yang penting sudah ada pelaporan, dengan survei melihat kondisi seperti apa. Pelaksanakan perbaikannya nanti seperti apa, nanti kita laporkan termasuk koordinasi dengan BPBD. Semoga tahun ini bisa cepat terealisasikan.” tambah Suyono.

Baca Juga: 2 Kejadian Aneh Warnai Proyek Jembatan di Wonogiri, Ini Kata Warga

Selain karena faktor usia yang sudah tua, kata Suyono, kemungkinan besar badan jembatan kerap dilintas alat berat hingga membuatnya ambrol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya