SOLOPOS.COM - Jembata sasak di Beton, Jebres, Solo dipasang pagar penutup, Minggu (2/10/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kota Solo dan sekitarnya pada Selasa (18/10/2022) pagi membuat tiga jembatan sasak di Sungai Bengawan Solo penghubung Solo-Sukoharjo kembali ditutup untuk sementara.

Jembatan yang terbuat dari anyaman bambu itu berisiko tinggi terhadap keselamatan penggunanya jika dilewati pengendara sepeda motor. Hujan lebat dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Solo dan sekitarnya mulai Selasa (18/10/2022) dini hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, intensitas hujan semakin deras pada pagi hari. Guna mencegah hal-hal yang tak diinginkan, pengelola menutup jembatan sasak yang digunakan masyarakat untuk menyeberangi sungai saban hari sejak Jembatan Mojo ditutup, 16 September lalu.

Ada tiga jembatan sasak di Bengawan Solo, yakni di Kampung Beton, Kelurahan Sewu, Jebres, yang sudah ada sebelum Jembatan Mojo ditutup selama proyek revitalisasi jembatan mulai akhir September.

Kemudian, warga setempat membangun jembatan sasak di Kampung Ngepung, Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon. Terakhir, jembatan sasak dibangun di Kelurahan Mojo yang berjarak hanya beberapa ratus meter di sisi utara Jembatan Mojo.

Baca Juga: Pantau Ketinggian Air, Sukarelawan Bencana Disebar di Pinggir Bengawan Solo

Jembatan sasak di Kelurahan Mojo baru mulai dibuka untuk pengguna jalan pada awal pekan ini. “Untuk sementara jembatan sasak ditutup karena ketinggian air sungai bertambah signifikan. Kondisi lantai jembatan juga licin sehingga berisiko terhadap pengguna jalan,” kata seorang pengelola jembatan sasak, Hala, kepada Solopos.com, Selasa.

Petugas Linmas Turut Memantau

Sebelumnya, jembatan sasak di Sungai Bengawan Solo dioperasikan dengan sistem buka tutup. Saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi jembatan sasak ditutup. Para pengguna jalan juga tak berani melewati jembatan sasak ketika air sungai bertambah signifikan.

Mereka tak mau mempertaruhkan nyawa melewati jembatan sasak demi menyeberangi sungai. “Kondisi cuaca tidak menentu. Kadang panas namun tiba-tiba mendung dan langsung turun gerimis hujan. Kala itu, jembatan langsung ditutup,” ujarnya.

Baca Juga: Jembatan Sasak Solo-Gadingan Tetap Beroperasi, tapi Pakai Sistem Buka Tutup

Lurah Sewu, Iwan Murtanto, mengatakan petugas linmas setempat dan sukarelawan bencana alam turut memantau ketinggian air sungai saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi. Mereka bakal mengarahkan pengguna jalan agar tak melewati jembatan sasak saat kondisi cuaca tidak bersabahat.

“Aspek keselamatan menjadi nomor satu. Kami tidak ingin terjadi hal-hal tak diinginkan jika jembatan sasak dipaksakan untuk dilewati pengguna jalan saat turun hujan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya