SOLOPOS.COM - Tim gabungan mengevakuasi jasad yang ditemukan di lereng Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). (Istimewa/Triyanto SAR RSM)

Solopos.com, LUMAJANG — Total 22 jenazah korban erupsi Gunung Semeru sudah ditemukan di beberapa desa di lereng gunung yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tersebut.

Proses pencarian jenazah korban erupsi Semeru menggunakan alat berat, Senin (6/12/2021), dihentikan pukul 15.30 WIB karena kondisi wilayah tersebut hujan. Evakuasi akan dilanjutkan, Selasa (7/12/2021) pagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pukul 15.30 WIB, proses pencarian menggunakan alat berat dihentikan dan giat evakuasi jenazah dilanjut besok, kondisi hujan,” kutip Solopos.com dari rilis Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang sekitar pukul 17.00 WIB.

Proses pencarian dan evakuasi jenazah dimulai pukul 06.00 WIB oleh tim gabungan yang terdiri atas BPBD, TNI, Polri, Basarnas dan Potensi SAR dari berbagai daerah. Proses evakuasi difokuskan di tiga titik yakni Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo; kawasan Gladak Perak dan Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Pada pukul 07.53 WIB terjadi getaran dari Gunung Semeru. Selanjutnya terjadi hujan abu dengan intensitas tipis di sekitar Kamar Kajang, Sumberwuluh.

Baca Juga: Kirim 9 Personel, IOF Jateng Dirikan Dapur Umum di Lereng Semeru 

Tim gabungan melakukan pembersihan jalan di Curah Kobokan menggunakan Whell Loader BPBD Kabupaten Lumajang mencapai 500 meter namun sempat dihentikan pukul 10.30 WIB karena ada peningkatan aktivitas Gunung Semeru.

“Update visual Gunung Semeru pukul 12.00 WIB, asap kawah tidak teramati karena kabut. Teramati ada dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2500-3000 meter mengarah ke tenggara dan selatan,” tulis BPBD Lumajang.

Setelah aktivitas Semeru mereda, sekitar pukul 13.30 WIB, seluruh anggota tim TRC, Basarnas, potensi SAR dan sukarelawan melanjutkan pencarian korban di Kajar Kuning.

Pencarian jenazah mengunakan alat berat di rumah yang terpendam abu Semeru. Rumah tersebut dekat dengan aliran Sungai Lengkong. Di tempat tersebut ditemukan beberapa korban meninggal dunia.

Sukarelawan dari Yayasan Solo Peduli, Yuda, yang terlibat proses evakuasi di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro mengabarkan ditemukan empat jenazah di Dusun Kampung Renteng yang tertutup abu Semeru.

“Awalnya ditemukan tiga jenazah satu keluarga, dua jam kemudian ditemukan lagi satu jenazah,” ujarnya melalui pesan WA kepada Solopos.com.

Anggota SAR Rescue Sahabat Muslim (RSM), Triyanto yang juga ikut dalam proses evakuasi di Kampung Renteng mengatakan satu keluarga yang ditemukan dalam kondisi tewas terkubur itu atas nama Mistono dan kakak adik, Wildan dan Talita.

“Atas nama Mistono ini adalah paman dari Wildan dan Talita. Itu tadi ditemukan kurang lebih sekitar 09.30 WIB,” ujar sukarelawan asal Karanganyar, Jawa Tengah itu melalui pesan WA.

Ia menuturkan ketiga jenazah ditemukan dalam jarak berdekatan. Wilda berumur sekitar 15 tahun sedangkan adiknya, Talita berumur 12 tahun.

Titik Pengungsi :

Kecamatan Pronojiwo:
1. SDN Supiturang 04
2. Masjid Baitul Jadid Dsn. Supiturang .
3. SDN Oro Oro Ombo 3
4. SDN Oro Oro Ombo 2 .
5. Masjid Pemukiman Dsn. Kampung Renteng Ds. Oro Ombo
6. Balai Ds. Oro Oro Ombo
7. Balai Ds. Sumberurip
8. SDN Sumberurip 2
9. Sebagian masyarakat mengamankan diri di rumah keluarganya di sekitar ketinggian Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbuluh, Desa Oro Oro Ombo.

Kecamatan Candipuro:
1. Balai Desa Penanggal.
2. Balai desa Sumbermujur : 700 orang
3. Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh.
4. Dusun Kajarkuning Ds. Sumberwuluh.
5. Kantor Camat Candipuro
6. Gedung Guru Candipuro

Kecamatan Pasirian:
1. Balai Desa Condro : 396 orang
2. Balai Desa Pasirian : 255 orang
3. Masjid Baiturahman Pasirian
4. Masjid Nurul Huda Alon² Pasirian.

Kecamatan Lumajang:
1. Desa Banjarwaru, rumah Bpk Sumarsono : 11 orang
2. Desa Labruk Lor : 5 orang
3. Desa Boreng, Rumah Bpk Zainul Asroji RT 01 RW 05 : 16 orang
4. Desa Blukon, rumah Bu Suniyah : 3 orang
5. Kelurahan Jogoyudan : 7 orang
6. Kelurahan Citrodiwangsan : 39 orang
7. Kelurahan Tompokersan : 103 orang
8. Kelurahan Jogotrunan : 4 orang

Kecamatan Tempeh:
1. Balai Desa Tempeh Kidul : 42 orang
2. Desa Pulo (rumah Pak Darno/Krajan : 12 orang.
3. Desa Lempeni : 108 orang
4. Desa Tempeh Lor : 20 orang
5. Desa Gesang : 18 orang
6. Desa Sumberjati : 40 orang
7. Desa Tempeh Tengah : 50 orang

Kecamatan Sukodono:
1. Desa Dawuhan Lor : 45 orang (rumah Pak Hartono : 27 ; Rumah Pak Mahmud : 14 ; rumah P. A Sugianto : 4)

Kecamatan Sumbersuko:
1. Desa Labruk Kidul : 67 orang. (Balai Desa : 16 ; RW 06 : 20 ; RW 02 : 8 ; RW 08 : 23)

Kecamatan Yosowilangun:
1. Desa Wotgalih, rumah Pak Jai : 4 orang

Data Korban:
Luka – Luka : 54 orang
Meninggal: 22 Orang



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya