SOLOPOS.COM - Seorang nenek-nenek lanjut usia duduk di depan rumah sembari melihat kondisi tanah di samping rumahnya yang longsor di Dukuh Gondanglegi RT 009, Desa Gilirejo Baru, Miri, Sragen, Jumat (18/3/2022). (Istimewa/Perangkat Desa Gilirejo Baru)

Solopos.com, SRAGEN — Tanah longsor melanda lingkungan Dukuh Gondanglegi, RT 009, Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Rabu (16/3/2022) siang.

Namun, peristiwa itu baru dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Sragen pada Kamis (17/3/2022). Longsor tersebut mengakibatkan dapur rumah dan kandang sapi milik Jumirin, 62, rusak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BPBD Sragen, Agus Cahyono, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (18/3/2022), menjelaskan peristiwa tanah longsor itu terjadi saat hujan mengguyur wilayah Gilirejo Baru pada Rabu siang.

Baca Juga : Angin Kencang Terjang 6 Kecamatan di Sragen, Sejumlah Rumah Rusak

Dia menjelaskan dalam situasi hujan itu tiba-tiba tanah pekarangan milik Jumirin bergerak dan longsor sepanjang 20 meter dengan lebar 4 meter dan ketinggian mencapai 7 meter. Dia menerangkan tanah longsor itu mengakibatkan kandang sapi dan dapur rumah rusak.

Bangunan dapur dan kandang sapi masih bisa diselamatkan sebelum ikut longsor. Dia menerangkan longsor itu juga mengancam bangunan utama rumah milik Jumirin karena tanahnya sudah retak.

“BPBD mendapat laporan pada [Kamis] pukul 17.15 WIB dan langsung ditindaklanjuti ke lokasi. Rumah itu dihuni tujuh orang anggota keluarga. Di antara tujuh orang itu ada dua orang lanjut usia, yakni Nyonya Karto Semito berumur 101 tahun dan Parinem berumur 98 tahun,” ujarnya.

Baca Juga : BPBD Sragen Batal Bangun Jembatan Darurat Dungluwak di Kedawung

Agus menerangkan lokasi rumah warga itu berada di dekat tebing atau perengan dengan ketinggian tujuh meter. Bagian sudut rumah yang tersisa, kata dia, sudah retak-retak sehingga warga diminta waspada.

Agus menerangkan rumah itu masih dihuni keluarga Jumirin untuk sementara, tetapi BPBD mengingatkan bila sewaktu-wakyu hujan dan ada potensi pergerakan tanah supaya segera menyelamatkan diri.

Saat datang ke lokasi, Agus menjelaskan BPBD memberikan bantuan logistik untuk korban tanah longsor. Sampai sekarang Agus mengaku belum bisa menghitung kerugian akibat tanah longsor itu.

Baca Juga : Kencangnya Angin Ribut di Sragen, Jebol Pintu yang Terkunci

Dia mengatakan kerugian paling banyak berupa tanah yang longsor itu karena bangunan dan ternak sudah diselamatkan. “Longsor juga mengancam jalan desa yang berada di pinggir tebing. Kami berharap ada penanganan segera supaya tidak terjadi longsor. Kami mengecek lokasi bersama perangkat desa setempat dan warga,” ungkap dia.

Perangkat Desa Gilirejo Baru, Tarmuji, membenarkan bencana tanah longsor yang menimpa salah satu bagian rumah milik Jumirin di Dukuh Gondanglegi. Dia menunjukkan kondisi tanah yang longsor itu mengaga pada bagian samping hingga depan rumah Jumirin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya