SOLOPOS.COM - Material hujan abu menempel pada tanaman warga, di wilayah Mriyan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Senin (8/3/2021). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI – Hujan abu kembali mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/3/2021). Terpantau, hujan abu tipis pada Senin pagi terjadi di sebagian Kecamatan Musuk dan Kecamatan Tamansari.

Kepala Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Suwandi, mengatakan hujan abu di daerahnya terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Tapi tipis saja, seperti kabut tipis," kata dia kepada Solopos.com, Senin (8/3/2021).

Baca juga: Waduk Cengklik Park Boyolali Dibuka, Ada Kampung Sakura di Dalamnya

Kejadian tersebut juga berlangsung tidak lama. Menurut Suwandi, peristiwa tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat. Masyarakat masih beraktivitas seperti biasa.

Sejak meningkatnya aktivitas Gunung Merapi, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Boyolali sudah beberapa kali diguyur hujan abu. Sebelum Senin pagi kemarin, hujan abu juga terjadi pada 27 Januari 2021.

Hujan abu juga pernah terjadi pada 19 Januari 2021 saat terjadi awan panas guguran Gunung Merapi. Saat itu di beberapa wialah di Boyolali, termasuk di Musuk dan Tamansari mengalami hujan abu tipis. Namun menurut Suwandi, hujan abu yang turun Senin kemarin skalanya lebih tipis dari sebelum-sebelumnya.

Baca juga: Hore! Bioskop di Solo Boleh Buka Lagi Mulai Besok

Hujan abu tipis yang turun pada Senin pagi, menempel di daun-daun tanaman di pekarangan rumah warga. Kondisi tersebut juga terjadi di wilayah Sruni, Kecamatan Musuk.

Berdasarkan informasi yang diunggah di akun Instagram BPPTKG, laporan aktivitas Gunung Merapi, periode pengamatan 7 Maret 2021 pukul 00.00-24.00 WIB, tingkat aktivitas masih siaga (level III) sejak 5 November 2020.

Sedangkan untuk pengamatan guguran, teramati tiga kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya. Teramati 36 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter mengarah ke barat daya. Sedangkan laju rata-rata pemendekan EDM Babadan sebesar 0,1 sentimeter per hari (dalam tiga hari).

Baca juga: Akui Keluarganya Sejajar! Ini Profil Meilia Lau, Eks Calon Mertua Kaesang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya