SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Solopos.com, PURWODADI – Seorang pemuda berusia 25 tahun, warga Desa Ngraji, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di garasi mobil rumahnya, Kamis (16/9/2021).

Informasi yang dihimpun menyebutkan, pemuda bernaman Wawan tersebut kali pertama ditemukan oleh ibunya. Seperti biasanya ibu korban setiap pagi membersihkan rumah dan halaman. Ketika hendak membersihkan garasi dia melihat sosok menggantung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketika didekati ternyata yang gantung diri dengan tali plastik pada blandar garasi adalah anak lelakinya. Kontan dia berteriak memanggil suaminya dan membuat sejumlah tetangganya berdatangan ke rumah korban.

Baca juga: Innalillahi, 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Kejadian tersebut segera dilaporkan ke aparat desa setempat. Oleh Marlan, perangkat Desa Ngraji kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Purwodadi. Mendapat laporan, Polsek berkoordinasi dengan tim Inafis Polres Grobogan dan Urkes Polres Grobogan serta bidan Puskesmas II Purwodadi. Untuk melakukan pemeriksaan korban dan tempat kejadian perkara.

Kapolsek Purwodadi AKP Saptono Widyo mengungkapkan, dari pemeriksaan yang dilakukan, korban tergantung pada blandar. Ketinggian blandar sekira 2,25 meter dari tanah. Korban gantung diri menggunakan tali plastik.

Kemudian, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda kekerasan atau bekas penganiayaan. Korban menurut Kapolsek Purwodadi, AKP Saptono, meninggal akibat tindakan bunuh diri yang dilakukannya.

“Setelah diperiksa, jenazah korban kita serahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan. Dari pihak keluarga tidak menghendaki untuk dilakukan otopsi. Keluarga menerimakejadian itu adalah benar-benar bunuh diri dengan cara gantung diri,” jelas Kapolsek Purwodadi.

Baca juga: Perempuan di Grobogan Menghilang, Ternyata Tercebur di Dalam Sumur

Gantung Diri Karena Asmara

Mengenai latar belakang tindakan korban gantung diri, menurut AKP Sapto, berdasarkan keterangan dari orang tuanya, korban sebelumnya memiliki permasalahan soal asmara. Di mana, orang tua dari pacar korban tidak merestui hubungan percintaan mereka.

“Cerita keluarga soal hubungan korban tidak direstui orang tua kekasihnya. Kemungkinan masalah itu yang membuat korban gantung diri,” pungkasnya.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya