SOLOPOS.COM - Pucak Gunung Merapi terlihat dari Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (5/7/2021). Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, pada periode Senin, 7 Juli 2021 pukul 06.00-18.00 WIB teramati terjadi satu kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.500 ke arah barat daya, 14 kali luncuran lava pijar ke arah barat daya jarak maksimal 1.500 meter dan 14 kali luncuran lava pijar jarak luncur 1.800 meter ke arah tenggara. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/pras.

Solopos.com, JOGJA — Di bawah ini terdapat kisah yang menceritakan hubungan magis antara Gunung Merapi dan Laut Selatan, yang terhubungkan dengan garis imajiner.

Seperti diketahui, Gunung Merapi dan Laut Selatan dikenal sebagai lokasi yang penuh kisah mistis legendaris di masyarakat. Apalagi didukung dengan cerita keberadaan Kanjeng Ratu Kidul, sebagai penguasa Laut Selatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut cerita dari Kisah Tanah Jawa, akun Twitter yang kerap mengungkap kisah magis, mitos, dan investigasi sejarah yang ada di Pulau Jawa, Laut Selatan disebut-sebut sebagai simbol keseimbangan.

Baca Juga:  Banyak yang Bilang Mirip, Apa Sih Beda Tongseng dan Tengkleng?

Sebagian masyarakat Jawa percaya jika Laut Selatan akan murka jika masyarakat tidak bisa menjaga alamnya dengan baik. Hubungan magis Laut Selatan dan Gunung Merapi ini juga digariskan melalui Garis Imajiner yang terletak lurus dengan Keraton Yogyakarta.

“Laut Selatan yang melambangkan perempuan, dan Gunung Merapi yang melambangkan laki-laki, seperti hubungan antara Tugu Golong Gilig dan Panggung Krapyak, simbol Lingga dan Yoni sebagai lambang kesubur. Dari semuanya itu, Keraton Yogyakarta menjadi pusatnya, menjadi penghubung dan penyeimbang di antara keduanya,” ujar pengelola akun Twitter @kisahtanahjawa pada 2 Juni 2020 silam.

Baca Juga: Viral Ada Bakul Ngepruk Harga, Ini Hlo Deretan Tengkleng Murah di Solo

Kisah Tanah Jawa menyebutkan hubungan magis Latu Selatan dan Gunung Merapi masih sangat kuat. Menurutnya, hal ini pernah terbukti melalui cerita mistis ketika Gunung Merapi mengalami erupsi berkali-kali.

“Pada saat itu, juru kunci Merapi mencoba naik menuju lereng Merapi untuk memohon agar Merapi berhenti erupsi. Usaha yang dilakukan juru kunci itu akhirnya mampu berhasil menghentikan erupsi,” tambah dia.

Baca Juga: Ada di Jalanan Solo, Ini Arti Fungsi Marka Jalan Yellow Box Junction

Namun, yang terjadi di Laut Selatan justru sebaliknya. Terjadi hantaman ombak besar yang konon katanya memakan korban jiwa. Bahkan, sempat terdengar isu bakal ada tsunami, tetapi beruntungnya tidak terjadi.

Menurut pengelola akun Twitter @kisahtanahjawa, hal tersebutlah yang menandakan hubungan magis antara Gunung Merapi dan Laut Selatan. Menurutnya, hal ini terjadi karena kerusakan moral dan spiritual yang membuat penguasa Merapi dan Laut Selatan marah.

Baca Juga: Profil dan Sepak Terjang Siskaeee, Pernah Buat Konten Mesum Bareng Ojol

“Bagaimanapun keberadaan sebuah tradisi lokal, seperti ritual-ritual penghormatan terhadap Gunung Merapi maupun Laut Selatan, dapat menumbuhkan integrasi masyarakat Jawa pada khususnya, untuk bersama-sama saling menghargai keseimbangan alam,” urai dia.

Baca Juga:  Lagi Viral Kuliner Rating Rendah di Soloraya, Banjir Komentar Sadis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya