SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, GARUT — Kisah memilukan terjadi di Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat. Seorang buruh tani nekat mencuri smartphone demi anaknya belajar sekolah. Buruh tani berinisial A ini akhirnya dimaafkan oleh sang pemilik ponsel.

Underpass Transito Laweyan Solo Dilengkapi Tangga Untuk Pejalan Kaki, Ini Penampakannya

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolsek Tarogong Kaler, Iptu Masrokhan, mengungkapkan bahwa laporan terkait kasus pencurian tersebut sudah dicabut oleh pihak korban. Polisi pun tidak akan melanjutkan penyelidikan perkara tersebut. “Perkaranya sudah dicabut. Semua persoalan sudah selesai,” ungkap Masrokhan.

Menurut Masrokhan, pihaknya juga telah mempertemukan A dan pihak korban pada Selasa (4/8/2020) malam. Selain itu, A akhirnya juga dibelikan smartphone untuk kepentingan belajar sang anak.

“Kemarin setelah kita belikan ponsel, kita antar bapak ini untuk meminta maaf dan menyelesaikan persoalannya,” pungkas Masrokhan. “Alhamdulillah korban ikhlas memaafkan dan mencabut laporannya.”

Jokowi Akhirnya Teken Inpres untuk Tindak Pelanggar Protokol Kesehatan

Aksi pencurian tersebut sempat dilaporkan oleh keluarga korban ke Polsek Tarogong Kaler. Anak korban, AT, dibantu oleh temannya berhasil menemukan titik dimana smartphone tersebut aktif. Dari situ, diketahui bahwa A yang mengambil smartphone tersebut.

Nekat Mencuri

Namun bukannya marah, AT justru merasa terenyuh setibanya di rumah A. Buruh tani tersebut menangis di hadapan AR dan mengungkapkan bahwa ia nekat mencuri karena anaknya sudah 10 hari tertinggal pelajaran online.

Menurut A, tidak ada satu orang pun di keluarganya yang memiliki smartphone yang bisa digunakan belajar online. AT sendiri meyakini bahwa A memang terpaksa mencuri smartphone untuk kebutuhan belajar anaknya.

Tak Ada Angin dan Hujan, Rumah Tukang Pijat di Madiun Roboh

“Saya yakin memang tujuannya [mencuri smartphone] memang untuk agar anaknya belajar,” tutur AT dilansir Detik.com pada Rabu (5/8/2020). “Karena cuma satu HP yang diambil, padahal ada satu HP lain dan satu laptop.”

AT pun mengaku bahwa pihaknya telah memaafkan aksi A tersebut. “Bapaknya mengakui bahwa HP itu milik orangtua saya. Saya minta si bapak datang ke rumah menemui ayah saya agar tidak ada salah paham. Dia sudah datang ke rumah dan ayah saya sudah memaafkan,” terang AT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya