SOLOPOS.COM - Ustaz Yusuf Mansur berfoto dengan latar belakang dua tower Hotel Siti pada 2015. (yusufmansur.com)

Solopos.com, TANGERANG — Patungan usaha yang digalang Ustaz Yusuf Mansur dari para jemaahnya mewujud menjadi Hotel Siti yang berlokasi di Jl. Moh. Toha KM 2,1 Pebuaran Tumpang, Kecamatan Karawaci, Tangerang.

Hotel yang terdiri atas dua tower dengan total 287 kamar tersebut diluncurkan pada 29 Mei 2015.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Kini, patungan usaha itu berujung gugatan dari para investor karena merasa tidak mendapatkan kejelasan transparansi atas investasi yang mereka tanam sejak 2012 silam.

Bahkan meski berstatus milik bersama, hotel itu memiliki nama sama dengan nama depan istri Yusuf Mansur, Siti Maemunah.

Dikutip dari situs yusufmansur.com, Sabtu (18/12/2021), pada 30 Mei 2015 Ustaz Yusuf Mansur menuliskan perasaan bahagianya karena hotel yang dibangun dari investasi ribuan jemaahnya itu akhirnya bisa beroperasi.

“Hotel Siti, sebagai hotelnya rakyat, sebab sahamnya rame-rame. Makasih kesabarannya semua pemegang saham Patungan Usaha. Akhirnya berbuah juga. Kita resmi beroperasi nih. Izinnya dah keluar. Alhamdulillaah. Mau nangis rasanya. Buat saya, it’s not bisnis. Ini gerakan. Ini dedikasi. Ini dakwah. Semoga Allah lurusin terus niat kami-kami, dan ngampuni selalu. Buat kawan-kawan, banyak baca selawat. Biar banyak keselamatan dan rizki. Sebab salam dan doain Nabi, balik lagi ke kita. Hotel islami, mungkin itulah sebutan yang tepat untuknya. Orang-orang yang menginap di sana akan dibangunkan tahajud. Orang-orang yang menginap akan diminta untuk tunaikan shalat dhuha. Mereka yang menginap harus suami istri atau yang memiliki hubungan mahram. Lebih dari delapan persen semua kelebihannya untuk tahfiz. Ini adalah gerakan, sebuah penyadaran bagi kita kalau kita berkumpul kita bisa berbuat banyak,” tulis Yusuf Mansur di situs pribadinya tersebut.

Baca Juga: Ini Pemikiran Lengkap Yusuf Mansur Soal Investasi Hotel dan Apartemen 

Beroperasi sejak 2015 ternyata hotel tersebut tidak berjalan sesuai rencana. Saat digugat sejumlah investor, Yusuf Mansur mengakui hotel itu merugi.

“Kalau dibilang ini penipuan, hotelnya ada kok. Jadi harus dibedakan antara belum menghasilkan dengan menipu. Kalau belum menghasilkan memang saya mengakui belum menghasilkan karena jalannya ini luar biasa. Baru kita mau lari disetop (OJK). Pada saat kita disetop, akuisisi hotel sudah terjadi, kita butuh kira-kira Rp80 miliar, dari mana dananya?” tutur Yusuf Mansur sebagaimana dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Detik.com, Jumat (17/12/2021).
.
Tentang okupansi hotel yang rendah, Yusuf Mansur mempunyai jawaban. Ia menyatakan di awal beroperasi hotel memasang iklan di sejumlah media online. Namun karena berstatus hotel syariah, tamu yang datang tidak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan ditolak.

Okupansi Banci

“Bahwa okupansi tidak ada, gini ceritanya. Kita taruh di Traveloka dan situs online lain, kita penginnya hotelnya syariah tapi yang datang gak karuan. Kita punya tanggung jawab dong, itu okupansinya jadi banci, dibilang syariah pasarnya belum ada. Kan orang-orang muslim kadang kacau, begitu keren dikit gak mau masuk hotel syariah,” katanya.

Ia melanjutnya, pengelola Hotel Siti sudah mencoba berbagai cara agar aset patungan dari dana jemaah itu bisa segera menghasilkan namun belum berhasil.

“Kita coba sana-sini, coba trik, makanya belum bisa kasih keuntungan. Tapi saya bilang dari sisi keuntungan properti sudah jauh, 2013 tanah berapa bangunan berapa? Saya gak takut polisi, tiap dipanggil datang. Spiritnya menyelesaikan, kalau maunya bukan penyelesaian gimana,” katanya.

Ia menandaskan tidak akan lari dari tanggung jawab. Bahkan, menurutnya, ia sudah mengembalikan dana milik 2.500 investor dari total 2.900 investor.

“Saya tidak lari, saya di sini, siap dipanggil polisi. Yang dibutuhkan umat kejelasan ya tinggal jelaskan, yang dibutuhkan umat tanggung jawab ya saya tinggal menunjukkan tanggung jawab.” tutupnya.

Baca Juga: “Keajaiban Sedekah” Yusuf Mansur Dialami Puspo Wardoyo, Ini Kisahnya 

Salah satu investor yang sempat mendatangi kediaman Ustaz Yusuf Mansur untuk mendapatkan kepastian program investasi hotel adalah Icha Nurwasih.

Perempuan asal Tenggarong, Kalimantan Timur itu menanamkan uang di proyek pembangunan hotel itu pada 2012 senilai Rp10 juta. Saat mentransfer uang itu dirinya dijanjikan akan mendapatkan keuntungan 8 persen per tahun.

“Tapi saat bertemu saya Ustaz Yusuf Mansur mengatakan hotelnya merugi. Tapi tidak ada kejelasan seperti apa meruginya. Katanya hotel umat, kok namanya tidak mencerminkan umat, malah merujuk ke pribadi. Istri beliau kan Siti Maemunah,” ujarnya saat digelar pertemuan sejumlah investor dengan tim pengacara, seperti dikutip dari kanal Youtube Thayyibah Channel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya