SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Hewan Sunggingan di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, yang lebih dulu diujicoba untuk diibuka, Senin (29/8/2022).(Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Boyolali mulai melandai. Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, kasus PMK pada Kamis (6/10/2022) tidak ada penambahan kasus.

Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, mengatakan walau kelima pasar hewan di Boyolali telah dibuka, terlihat tidak ada laporan masuk untuk kasus baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini nampaknya aman karena tidak ada lonjakan kasus dengan dibukanya pasar. Mudah-mudahan dengan berjalan bareng-bareng dengan vaksinasi dan mungkin karena kemarin sudah banyak yang terpapar sehingga terjadi imunitas alami. Sehingga harapan ke depan dengan vaksin akan makin aman,” jelasnya kepada wartawan saat dijumpai di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jumat (7/10/2022).

Berdasarkan data laporan PMK dari Disnakkan Boyolali per Kamis, ada 5.827 suspek PMK, positif ada 32 hewan ternak, mati 112 ekor, potong paksa 14, sembuh 4.879 ekor, dan sisa kasus ada 733 ekor.

Terkait capaian vaksinasi, Lusi menjelaskan ada 16.172 dosis yang telah disuntikkan dengan rincian vaksinasi dosis I 4.896 ekor, revaksinasi 3.858 ekor, dan lanjutan dosis I ada 7.418 ekor.

Baca juga: Pasar Hewan Sunggingan Boyolali Kembali Dibuka, Sejumlah Aturan Diterapkan

“Untuk pembukaan pasar hewan, masing-masing dilakukan uji coba tiga kali berturut-turut dengan pengetatan, dimulai dari spraying, pemeriksaan langsung dari petugas kami, ada dipping disinfektan, dan pembatasan jual beli di dari wilayah lokal dulu,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, kelima pasar hewan di Boyolali telah dibuka dengan rincian dua pasar hewan telah dibuka normal dan tiga pasar hewan dalam taraf buka uji coba.

Kepala UPT Pasar Hewan Nogosari yang juga membawahi Pasar Hewan Simo, Erwind Wijaya, mengatakan dua pasar yang telah buka normal yaitu Pasar Hewan Jelok Cepogo atau Pasar Hewan Sunggingan, dan Pasar Hewan Purworejo Nogosari.

“Yang tiga [Pasar Hewan Ampel, Karanggede, dan Simo] dalam tahap uji coba,” tuturnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (5/10/2022).

Erwind mengatakan bagi pasar hewan yang telah melaksanakan uji coba tiga kali dan setelah dievaluasi menunjukkan hasil yang bagus, maka akan dibuka normal.

Baca juga: Pemkab Gunungkidul Ajukan Rp500 Juta untuk Penanganan PMK

Beberapa hasil evaluasi yang menjadi pertimbangan, jelas Erwind, seperti pedagang yang patuh aturan dan tidak ada penambahan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Bedanya yang dibuka normal dengan uji coba itu, kalau sudah normal berarti sudah sama dengan sebelum PMK, pedagang KTP luar boleh masuk. Namun, tetap ada pemeriksaan kesehatan hewan ternak,” terang dia.

Ia mengatakan Pasar Hewan Nogosari telah dibuka lebih dahulu pada Sabtu (10/9/2022). Kemudian, untuk pasar hewan Simo telah dibuka sejak Rabu (28/9/2022) sehingga telah dua kali uji coba.

Sementara itu, Kepala UPT Pasar Hewan Sunggingan yang membawahi Pasar Hewan Jelok, Ampel, dan Karanggede, Sapto Hadi Darmono, mengungkapkan Pasar Hewan Jelok telah buka secara normal.

“Untuk pembukaan Pasar Hewan Ampel sudah mulai Sabtu Kliwon [1/10/2022] kemarin dan Karanggede mulai Minggu Legi [2/10/2022]. Nanti tetap akan uji coba tiga kali seperti di Jelok kemarin,” jelasnya.

Baca juga: Ponorogo Terima 8.000 Dosis Vaksin PMK, Prioritas untuk Sapi Perah

Sapto mengimbau bagi para pedagang yang datang ke pasar hewan untuk membawa ternak yang sehat. Terlebih bagi pasar hewan yang sedang uji coba untuk terus mematuhi aturan, salah satunya adalah membawa ternak lokal yang sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya