SOLOPOS.COM - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Ristek (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim menyatakan kampus berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum atau PTNBH akan menerima masing-masing Rp6 miliar sebagai awal dana abadi.

Langkah itu dilakukan karena rata-rata pendanaan setiap perguruan tinggi di Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara lain, yakni hanya US$2.000 per tahun.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Bahkan, posisi Indonesia berada di bawah India dan Malaysia, yang masing-masing mencapai US$3.000 dan US$7.000 per tahun pada 2020.

“Perjalanan masih jauh untuk meningkatkan pendanaan ini. Kita butuh jauh lebih mahir, jauh lebih siap berusaha agar kita bisa mendapatkan pendanaan dari sektor swasta, alumni dan lain-lain,” paparnya dalam Merdeka Belajar episode 21, Senin (27/6/2022).

Dia mencontohkan beberapa world class university, seperti Harvard Business School, MIT dan Nanyang Technological University telah menerapkan skema donasi alumni dan kerja sama swasta untuk mengembangkan pendanaan pendidikannya.

Baca Juga: Kemendikbudristek Tawarkan Jalan Kebudayaan Berkelanjutan, Ini Wujudnya

Menurut Nadiem, PTNBH tidak boleh selalu bergantung pada dana pemerintah dan uang kuliah tunggal (UKT).

“Entry point harus affordable, kita tidak bisa selalu naikkan UKT tiap tahunnya,” tegas Nadiem.

Dari total dana abadi pendidikan Rp7 triliun yang dikelola LPDP, pemerintah memutuskan untuk mengalokasikan bunganya untuk dana abadi pendidikan tinggi.

Data Kemendikbud memperlihatkan total bunga LPDP mencapai Rp455 miliar pada 2022 dan Rp350 miliar pada 2023 hingga mencapai Rp500 miliar pada 2024.

Nadiem menegaskan bahwa masing-masing PTNBH akan mendapatkan investasi awal senilai Rp6 miliar.

Baca Juga: Kemendikbudristek Bantah Isu Negara Lain Daftarkan Reog ke UNESCO

Sebagai catatan, Nadiem mengungkapkan bahwa dana alokasi dasar diberikan sekali untuk setiap PTNBH dan ini akan bergantung pada jumlah mahasiswa yang diterima.

“Insentif iberikan untuk peningkatan jumlah dana pokok [donasi alumni dan swasta] maupun pengelolaan investasi dari dana abadi tersebut,” ungkapnya.

Nadiem menekankan alasan memberikan dana alokasi dasar kepada PTNBH sangat sederhana karena hanya PTNBH yang punya kemampuan dan mengelola aset finansial secara independen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pihaknya mengapresiasi ide yang digulirkan dari Kemendikbudristek untuk melakukan inovasi dalam pembiayaan perguruan tinggi.

Bagi PTN yang masih berstatus BLU dan dana operasionalnya bergantung pada APBN, Sri Mulyani meminta agar mereka terus belajar untuk mengelola pendanaannya.

Baca Juga: UNS Solo Rayakan Dies Natalis Pertama Dengan Status PTNBH, Apa Saja Acaranya?

“Makanya belajar, saya tidak peduli BH atau BLU yang paling penting anda bisa diandalkan untuk mengelola resources-nya,” tegas Sri Mulyani.

Selain itu, Sri Mulyani berpesan agar tidak ada korupsi di perguruan tinggi, serta tidak ada pihak-pihak yang menjadikan universitas seolah-olah ‘kerajaan’ pribadi atau kelompok.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Pemerintah Siap Gelontorkan Alokasi Awal Dana Abadi Rp6 Miliar per PTN Berbadan Hukum

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya