SOLOPOS.COM - IHSG perdagangan saham Selasa (16/6/2020). (Istimewa/tangkapan layan website BEI)

Solopos.com, JAKARTA -- Setelah selalu naik turun setiap sesi perdagangan beberapa hari terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG 16 Juni menguat tajam hingga 3,53 persen. Penguatan IHSG ini menjadi yang tertinggi sejak 6 April 2020 dengan penguatan 4,07 persen.

Penguatan IHSG 16 Juni didorong kenaikan nilai saham perbankan dan saham-saham bernilai besar atau big caps.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/6/2020), pergerakan IHSG ditutup menguat 3,53 persen atau 170,12 poin ke level 4.986,46 pada akhir perdagangan hari ini.

Kasus Benang Layangan Lukai Warga Sumber Solo Berakhir Damai, Pemilik Layang-Layang Ternyata...

Pada perdagangan Senin (15/5/2020), IHSG ditutup di level 4.812,06 dengan pelemahan sebesar 1,4 persen atau 68,3 poin.

Indeks mulai bangkit dari pelemahannya melompat 2,46 persen atau 118,28 poin ke level 4.934,61 pada awal perdagangan. Sepanjang 16 Juni, IHSG bergerak dalam kisaran 4.821,47-4.989,53.

Seluruh 10 sektor menetap di zona hijau, dipimpin oleh sektor finansial yang menguat 4,96 persen. Selanjutnya, dan aneka industri yang melonjak 4,11 persen.

Sakit Saat Perjalanan ke Ngawen Klaten, Seorang Warga Positif Covid-19

Dari 693 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 340 saham menguat, 101 saham melemah, dan 252 saham stagnan.

Sejumlah saham perbankan menjadi penopang utama pergerakan IHSG 16 Juni, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang melonjak 4,73 persen.

Selain itu, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang melonjak 7,93 persen dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang menguat 6,46 persen.

Anggaran Pemulihan Ekonomi Terus Membengkak, Hampir Rp700 Triliun!

Dampak dari Langkah Bank Sentral AS

Analis RHB, Christopher Andre Benas mengatakan pergerakan IHSG 16 Juni mengikuti laju bursa AS menyusul euforia rencana stimulus lanjutan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed).

Dilansir Bisnis.com dari Bloomberg, The Fed memutuskan untuk membeli obligasi korporasi secara terpisah. Pembelian obligasi ini akan dilakukan melalui program Secondary Market Corporate Credit Facility.

IHSG 16 Juni menguat di saat bursa saham lainnya di Asia juga bergerak positif. Indeks Kospi ditutup menguat 5,28 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 2,39 persen. Di China, indeks Shanghai Composite menguat 1,44 persen.

Yan Vellia Unggah Video Istri Pertama Didi Kempot, Ada Apa?

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang ditutup menguat 4,09 persen dan 4,88 persen. Ini didorong oleh program Bank of Japan yang akan meningkatkan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan.

“Jumlah dan kecepatan ekspansi neraca The Fed akan menjadi bantalan untuk pasar modal dunia,” ujar Stephen Gallo, Head of European FX Strategy di BMO Capital Markets.

Konsep Cloud Kitchen ala Rebel Foods Bisa Dipakai Pebisnis Kuliner Soloraya

Penguatan pasar juga terjadi setelah manuver risk-off investor di tengah kenaikan angka kasus positif virus corona di sejumlah lokasi seperi Beijing, Tokyo, dan Florida.

Setelah kenaikan pada bulan April dan Mei, investor mulai mempertimbangkan kembali dampak virus corona terhadap kegiatan ekonomi yang belum berjalan sepenuhnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya