SOLOPOS.COM - ilustrasi vaksin (freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Hoaks atau berita bohong terkait vaksin Covid-19 tersebar hingga ke pelosok desa di Kabupaten Wonogiri, seperti di Desa Sugihan, Kecamatan Jatiroto. Hoaks diduga tersebar melalui media sosial (medsos) lalu diteruskan dari mulut ke mulut oleh warga yang percaya.

Hoaks itu pun meracuni hingga membuat warga takut divaksin. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Membangun Desa dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo kelompok 300 terjun ke desa tersebut membantu mengedukasi warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (25/8/2021), ada sejumlah hoaks yang beredar, seperti setelah divaksin meninggal dunia. Informasi ini bersumber dari kabar ada orang yang meninggal dunia beberapa lama seusai divaksin. Selain itu kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) atau efek setelah divaksin bisa lumpuh dan terdapat nanochip di dalam vaksin.

Baca Juga: Kawanan Kera di Lereng Merapi di Turun Gunung, TNGM Jelaskan Penyebabnya

Ada pula informasi yang tersebar membuat warga menyimpulkan divaksin atau tak divaksin sama-sama bisa meninggal dunia. Informasi sejenis yang beredar, yakni divaksin atau tak divaksin sama-sama bisa terpapar Covid-19.

Kepala Desa (Kades) Sugihan, Santosa, kepada Solopos.com menyampaikan hoaks tentang vaksin tersebar di desanya sejak cukup lama. Ironisnya, kabar bohong ini disebar warga yang tergolong terdidik. Diduga hoaks bersumber dari medsos. Warga yang percaya lalu menyebarkannya lagi melalui perbincangan sesama warga.

Hal ini terjadi karena warga tidak paham fakta yang sebenarnya tentang vaksin Covid-19. Kendati demikian, Pemerintah Desa (Pemdes) bersama elemen terkait lainnya tak berhenti mengedukasi warga.

“Selama PPKM [pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat] mikro ini kami terus memerangi hoaks. Anggaran PPKM mikro kami optimalkan termasuk untuk penyuluhan atau edukasi tentang vaksin. Warga diberi informasi yang benar dan utuh,” kata Kades yang akrab disa Seno itu saat dihubungi, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: Warga Kecele Vaksin Dosis Kedua Sinovac Belum Tersedia di Grha Saba Solo

Edukasi terus dilakukan untuk menangkal hoaks yang sudah telanjur tersebar. Pemdes Sugihan pun mengarahkan kelompok mahasiswa KKN dari UNS untuk mengatasi masalah itu. Kelompok yang beranggotakan sembilan mahasiswa dari berbagai jurusan itu memberi penyuluhan tentang fakta vaksin, pentingnya divaksin, dan pentingnya menjalankan protokol kesehatan, terutama memakai masker

“Dari berbagai upaya ini kini warga sudah paham. Cakupan vaksinasi di Desa Sugihan mencapai 10 persen dari total sasaran lebih kurang 2.000 warga. Sebenarnya ada banyak warga yang ingin divaksin, tetapi ketersediaan vaksin terbatas. Capaian itu termasuk tinggi dibanding capaian desa lain,” imbuh Kades.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya