SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang menangis. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Sebuah cuplikan video yang menerangkan upaya menahan tangis dapat sebabkan munculnya penyakit kanker. Kabar ini  telah diunggah sebuah akun Facebook dengan 1.916 pengikut.

Video sepanjang 51 detik itu memuat narasi yang menyebutkan sel dalam tubuh dapat tertekan ketika menahan tangis. Tekanan pada sel tersebut berpotensi menjadi kanker, jika mengenai organ-organ dalam tubuh orang yang memiliki riwayat tumor.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Catatan penting. terutama untuk perempuan. Jangan sampai nahan nangis. Karena bisa menyebabkan kanker,” demikian isi narasi di dalam video yang beredar di Facebook pada 18 Juli 2022.

Lantas, benarkah menahan tangis dapat timbulkan kanker? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Baca Juga: Kenali Gejala Tumor Payudara Seperti Diidap Artis Marshanda

Mengutip Antara pada Minggu (31/7/2022), Harvard Health Publishing dalam situs resminya merilis sejumlah efek buruk menahan tangis, di antaranya adalah menurunnya sistem imun, stres, depresi, dan gangguan kecemasan.

Tidak ada kanker dalam daftar tersebut.  Kendati demikian, RFI atau stasiun radio berita publik Prancis, menyebutkan depresi memiliki keterkaitan dengan kanker, berdasarkan hasil sebuah penelitian yang melibatkan 160.000 orang dewasa di Inggris dan Wales.

Dalam penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa penderita depresi lebih mungkin terkena kanker leukimia dan kanker kerongkongan. Namun, tidak ada efek langsung yang ditimbulkan dari menahan tangis dengan kemunculan kanker. Jadi dapat dipastikan bahwa video tersebut merupakan kabar hoaks.

Baca Juga: Awas! HPV Bukan Hanya Menginfeksi Alat Kelamin, Melainkan juga Mulut

Jika menahan tangis tidak sebabkan kanker, lalu apa pemicunya? Mengutip halodoc.com pada Minggu, penyebab utama kanker adalah terjadinya perubahan (mutasi) pada gen dalam sel. Namun, prosesnya belum tentu selalu sempurna. Saat pembelahan diri pada sel, terdapat risiko sel baru dari pembelahan tersebut mengandung gen yang rusak atau terjadi penggandaan terlalu banyak.

Hal tersebut disebut sebagai mutasi gen, yang ditandai dengan perubahan struktur pada gen. Mutasi gen berpotensi menimbulkan kanker jika terjadi lebih dari lima kali dan melibatkan gen yang berbeda. Prosesnya memakan waktu hingga bertahun-tahun sampai membelah diri dan membentuk sel kanker yang cukup besar.

Baca Juga: 5 Jenis Kanker Ini Terbanyak Diidap Masyarakat di Dunia

Saat itulah gejala-gejala baru mulai muncul dan sel-sel kanker akan tampak ketika tubuh diperiksa. Jika kanker dialami oleh anak-anak, kerusakan gen sudah terjadi sejak dalam kandungan atau saat baru lahir. Kanker bahkan bisa saja menyerang janin dalam kandungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya