SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBIBisnis Indonesia/dok)

Solopos.com, JAKARTA -- Utang pemerintah dipastikan kian membengkak setelah Bank Dunia mengabulkan permohonan pinjaman dari Indonesia senilai 500 juta dolar AS atau setara Rp7,1 triliun (kurs Rp14.352).

Mengutip laporan Bisnis.com pada 24 Maret 2021, Kementerian Keuangan mencatat posisi utang Indonesia mencapai Rp6.361 triliun per akhir Februari 2021. Angka ini naik 2,05% atau Rp128 triliun dari periode Januari 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pinjaman Rp7,1 triliun itu telah disetujui Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia, Kamis (17/6/2021). Tujuannya untuk memperkuat kesiapan program vaksinasi di Indonesia dan menangani dampak Covid-19.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, mengatakan pembiayaan ini akan membantu Indonesia memberikan vaksin yang aman dan efektif. Ini juga akan memperkuat ketahanan sektor kesehatan negara dan meningkatkan kapasitas responsnya di luar pandemi.

"Secara keseluruhan, dukungan dari Bank Dunia ini, bersama dengan dukungan dari mitra pembangunan internasional lainnya, akan memperkuat upaya Indonesia untuk mengekang dampak pandemi secara efisien. Dan meningkatkan sistem dan layanan perawatan kesehatan," tuturnya, dikutip dari siaran pers World Bank, Sabtu (19/6/2021).

Biayai Vaksinasi

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan selain untuk mendukung program vaksinasi, pinjaman itu untuk meningkatkan ketersediaan tempat perawatan kritis. Kemudian meningkatkan kapasitas pengujian, dan memperkuat komunikasi risiko publik, pengawasan, dan kesiapsiagaan pandemi.

"Selain mendukung program vaksinasi gratis untuk menjangkau seluruh penduduk dewasa Indonesia, pembiayaan ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia menjadi lebih tangguh. Dan memperkuat surveilans kami melalui pengujian dan penelusuran kasus baru Covid-19. Termasuk surveilans genomik untuk varian baru," katanya

Indonesia menargetkan program vaksinasi Covid-19 diberikan gratis kepada orang dewasa dengan berjumlah 181,5 juta orang.

Baca Juga: Peringkat Utang Indonesia Stabil, Sri Mulyani Percaya Diri

Pinjaman dari Bank Dunia ini akan digunakan untuk peningkatan pemberian layanan kesehatan dan pengawasan yang lebih kuat dalam kontrol kualitas di laboratorium. Lalu komunikasi serta koordinasi yang lebih baik untuk tanggap darurat dan pengiriman vaksin.

Pembiayaan ini juga akan membantu meningkatkan kesiapan rumah sakit dan sistem pemberian layanan kesehatan dengan perhatian kebutuhan perempuan dan kelompok populasi rentan.

Kesiapsiagaan pandemi

Sebagai informasi, sejak awal pandemi Covid-19, Bank Dunia telah berkomitmen memberikan 125 miliar dolas AS untuk memerangi dampak kesehatan, ekonomi, dan sosial dari pandemi, respons krisis tercepat dan terbesar dalam sejarahnya.

Pembiayaan ini membantu lebih dari 100 negara memperkuat kesiapsiagaan menghadapi pandemi, melindungi orang miskin, pekerjaan, dan memulai pemulihan ramah iklim. Bank juga menyediakan 12 miliar dolar AS untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah membeli dan mendistribusikan vaksin, tes, dan perawatan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya