SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (ghanahealthnest.com)

Solopos.com, KARANGANYAR — Klinik voluntary concelling and testing (VCT) belum banyak dimanfaatkan para penderita HIV/AIDS di Karanganyar. Padahal klinik VCT menjadi ujung tombak penemuan kasus HIV/AIDS di masyarakat.

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Karanganyar, Fatkul Munir, mengatakan satu-satunya klinik VCT di Karanganyar terdapat di RSUD Karanganyar. Selama ini, klinik VCT tersebut belum dimanfaatkan para penderita HIV/AIDS di Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Anehnya, klinik VCT itu belum dimanfaatkan oleh penderita. Padahal penderita tak dipungut biaya dan dijaga kerahasiaannya,” katanya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (28/11/2013).

Menurutnya, sulitnya penemuan kasus HIV/AIDS lantaran kesadaran masyarakat akan bahaya HIV/AIDS masih minim. Biasanya, penemuan para penderita HIV/AIDS tidak sengaja tidak sengaja mengetahui tubuh mereka telah terinfeksi. Mereka diketahui terjangkit HIV/AIDS setelah memeriksakan diri ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat.

Untuk meningkatkan kesadaran tersebut, pihaknya telah membentuk komunitas Warga Peduli AIDS (WPA) di 28 desa se-Karanganyar. Dalam waktu dekat, pihaknya akan akan menambah jumlah WPA sebanyak enam orang yang disebar di beberapa desa di Karanganyar. “Masyarakat belum peduli bahaya penyakit HIV/AIDS, petugas WPA akan ditambah untuk menemukan penderita terutama di wilayah pedalaman,” jelasnya.

Berdasarkan data DKK Karanganyar, jumlah kasus penderita HIV/AIDS di Karanganyar hingga Oktober mencapai 173 orang. Mayoritas penderita HIV/AIDS berjenis kelamin laki-laki sekitar 57 persen sementara sisanya kaum hawa. Sementara penularan penyakit HIV/AIDS lantaran melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan atau free sex.

Sementara seorang warga Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu, Ninik Wiryani, meminta agar kampanye penanggulangan penyakit HIV/AIDS digencarkan di sekolah-sekolah. Pasalnya, para pelajar sangar rentan tertular penyakit HIV/AIDS. Apalagi, saat ini, pergaulan anak muda harus diperhatikan orang tuanya masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya