SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, BANTUL- Maraknya tempat hiburan di Bantul menjadi ancaman penyebaran HIV/AIDS di wilayah ini.

Komisi Penanggulangan AIDS  (KPA) Bantul mencatat berganti-ganti jarum suntik di kalangan pemakai narkoba bukan lagi penyebab utama penyebaran HIV/AIDS. Kali ini, seks bebas yang muncul seiring menjamurnya tempat hiburan malam dinilai menjadi pemicu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Karena itu, kami melakukan pendekatan melalui program kondomisasi sebagai salah satu cara mengatasi penyebaran yang makin tak terkendali ini,” ujar aktivis KPA Bantul, Endah Wahyu Ratnaningsih kepada Harian Jogja, Kamis (28/11/2013) lalu.

KPA Bantul mencatat sampai September 2013 jumlah pengidap HIV-AIDS mencapai 438 orang dengan perincian HIV 189 orang dan positif AIDS 249 penderita. Jumlah tersebut meningkat tajam dari data Juli 2012 yang mencatat 400 pasien.

Ditambahkan Endah, secara teknis KPA dan puskesmas memiliki tenaga medis yang rutin datang menemui ‘bos-bos’ para pekerja seks komersial untuk menjalani pemeriksaan rutin dan penyuluhan kesehatan.

Menurut Endah, program penanggulangan HIV/AIDS di Bantul menghadapi masalah seiring mundurnya salah satu donatur. “Kabar itu boleh dibilang kurang baik. Kami sudah sampaikan langsung kepada Bupati Bantul agar siap-siap,” katanya.

Endah mengakui penanganan khusus dilakukan selama ini menggandeng jajaran puskesmas untuk melakukan pola pemeriksaan rutin orang-orang yang rentan terkena HIV/AIDS.

“Termasuk pendampingan agar gunakan kondom. Selain itu kami memahamkan mereka untuk tahu serta mengenal HIV/AIDS,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya