SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengecek tekanan darah. (freepik)

Solopos.com, SOLO — Tekanan darah tinggi alias hipertensi sering disebut sebagai the silent killer karena seringkali tiba-tiba muncul tanpa keluhan. Hipertensi menjadi kontributor tunggal utama untuk penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke di Indonesia.

Mengutip laman kemkes.go.id, Minggu (12/12/2021), seseorang didiagnosis hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan hasil tekanan sistol (angka yang pertama) sama dengan atau di atas 140 mmHg dan/atau tekanan diastol (angka yang kedua) sama dengan atau lebih dari 90 mmHg pada lebih dari satu kali kunjungan.

Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.

Baca juga: Waspada! Ini Gejala TBC Tulang Sendi pada Anak

Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2017 menyatakan tentang faktor risiko penyebab kematian prematur dan disabilitas di dunia berdasarkan angka Disability Adjusted Life Years (DAILYs) untuk semua kelompok umur.

Berdasarkan DAILYs tersebut, tiga faktor risiko tertinggi pada laki-laki yaitu merokok, peningkatan tekanan darah sistolik, dan peningkatan kadar gula. Sedangkan faktor risiko pada wanita yaitu peningkatan tekanan darah sistolik, peningkatan kadar gula darah dan IMT tinggi.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%. Ini mengalami peningkatan dibandingkan prevalensi hipertensi pada Riskesdas Tahun 2013 sebesar 25,8%. Diperkirakan hanya 1/3 kasus hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis, sisanya tidak terdiagnosis.

Baca juga: Cara Tepat Perawatan Kaki untuk Penderita Diabetes

Hipertensi cenderung tidak memiliki gejala yang khas. Untuk mencegah tubuh kita mengalami hipertensi, dokter spesialis penyakit dalam RS JIH Solo, dr. Aryo Suseno, Sp.PD, memberikan sejumlah tips gaya hidup sehat berikut:

1. Jaga berat badan
2. Kurangi asupan garam
3. Olahraga secara teratur
4. Batasi konsumsi alkohol
5. Selalu memantau tekanan darah
6. Berhenti merokok
7. Kurangi stres

Ingat, hipertensi adalah penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan. Jadi kalau seseorang tekanan darahnya sudah mencapai target bukan berarti dia sembuh, tapi terkontrol. Kalau sudah terkontrol maka diharapkan penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal, risikonya akan menurun.

Baca juga: So Homy, Inilah Foto-Foto Kamar Rawat Inap RS JIH Solo

Rekomendasi
Berita Lainnya