SOLOPOS.COM - Biasakan anak mencuci tangan untuk mencegah penularan hepatitis. (Ilustrasi/Freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI – Meski kasus Covid-19 di Boyolali saat ini sudah nol kasus, pemerintah kabupaten setempat tetap mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Hal itu sebagai upaya untuk mencegah kembali penularan virus corona dan mengantisipasi persebaran penyakit lain, seperti hepatitis akut misterius yang belum lama ini muncul.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Puji Astuti, mengatakan penerapan prokes sangat membantu untuk pencegahan penularan penyakit menular. Bahkan pada kasus hepatitis akut yang belum lama ini disebut telah muncul sebanyak 170 kasus di 12 negara, dapat dicegah dengan prokes ketat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Ini, masih seperti yang lalu, yakni prokes. Rajin cuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih. Dari kasus yang muncul, kebanyakan menyerang anak usia 5 bulan sampai 10 tahun,” kata dia, Jumat (6/5/2022).

Menurut Puji, perlu diperhatikan juga mengenai etika makan. Dimana untuk mengantisipasi penularan penyakit, lanjut dia, disarankan untuk tidak bergantian alat makan dengan orang lain.

Dia menambahkan jika mau makan di warung atau restoran, juga harap pastikan untuk mengelap ulang sendok atau alat makannya untuk meyakinkan kebersihannya. Selanjutnya agar menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.

Baca juga: Jika Bergejala Hepatitis Akut, Warga Boyolali Diimbau Segera ke Faskes

“Itu [antisipasi] untuk saluran pencernaan. Sebab ini [hepatitis akut] menyerang saluran cerna dan napas, walaupun gejala yang dominan muncul adalah di saluran cerna,” kata dia.

Sedangkan untuk mencegah gangguan saluran pernapasan adalah dengan mengurangi mobilitas, tetap menggunakan masker, jaga jarak dan hindari keramaian. “Masih seperti kemarin itu. Prokes memang sangat membantu,” kata dia.

Gejala Mual Muntah

Untuk itu dia mengatakan meski dalam lima atau enam hari terakhir kasus Covid-19 di Boyolali sudah nol, namun diharapkan penerapan prokes tetap dijalankan. “Kami harap setelah Lebaran tetap nol kasus dan tidak ditemukan kasus hepatitis ini,” lanjut dia.

Baca juga: Ingat-Ingat Gaes, Ini Loh Titik Rawan Macet di Boyolali

Diberitakan sebelumnya, penyakit hepatitis akut memiliki gejala awal seperti biasa, yakni mual, muntah, diare berat, dan demam ringan. Kemudian gejala lanjutnya air kencing bisa berwarna pekat seperti air teh, muncul gejala kekuningan baik pada kulit maupun mata.

Kemudian ada pembekuan darah, kejang, hingga terjadi penurunan kesadaran. “Itu yang menjadikan [hepatitis akut misterius] berbahaya,” kata Puji Astuti, Jumat. Dia pun mengimbau masyarakat waspada dengan kemunculan gejala tersebut.

“Jika menemukan gejala-gejala seperti itu, monggo secepatnya ke faskes terdekat. Ini sudah kami sebarkan ke faskes-faskes terdekat, apa yang harus dilakukan apabila ada gejala seperti itu. Semua sudah kami sampaikan. Sementara memang masih komunikasi melalui forum WA. Sudah kami sampaikan SOP yang harus diperhatikan,” kata dia.

Baca juga: Siap-Siap! Puncak Arus Balik di Boyolali Diperkirakan Jumat dan Sabtu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya