Solopos.com, SRAGEN — Sarwan, 64, penambang pasir asal Dukuh/Desa Newung RT 009, Sukodono, Sragen, yang hilang di perairan Sungai Bengawan Solo, Sabtu (24/7/2021) siang, ditemukan sudah meninggal dunia, Minggu (25/7/2021) sore.
Jasad Sarwan ditemukan pada jarak sekitar 200 meter arah utara dari tempat ia menambang pasir. Jasad Sarwan ditemukan tim Search and Rescue (SAR) gabungan bekerja sama dengan warga sekitar pada pukul 15.45 WIB.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Lokasi penemuannya di dekat kedung sungai. Ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Ada luka lecet yang kemungkinan berasal dari benturan atau apa,” ucap Kepala Desa Newung, Sutrisno, kepada Solopos.com.
Baca Juga: Misteri Warga Newung Hilang Saat Cari Pasir Bengawan Solo
Sutrisno menjelaskan keluarga sudah menerima kematian penambang pasir asal Sukodono, Sragen, itu. Mereka tidak menuntut apa pun atas kematian korban. Selanjutnya, korban dimakamkan setelah Magrib.
“Dari Tim Inafis Polres datang, tapi tidak memeriksa jasad korban. Keluarga sudah menerima kematian korban dan tidak menuntut apa pun,” ujar Sutrisno.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga Dukuh/Desa Newung RT 009, Kecamatan Sukodono, Sragen, Sarwan, 64, hilang saat mencari pasir di perairan Bengawan Solo, Sabtu (24/7/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.
Baca Juga: Waduh, 363 Napi LP Sragen Belum Divaksin Corona Karena Tak Punya KTP
Menambang Pasir Sendirian
Puluhan anggota search and rescue (SAR) dan warga digerakkan untuk mencari keberadaan penambang pasir asal Sukodono, Sragen, itu hingga Sabtu malam. Lokasi pencarian pasir tersebut tak jauh dari rumah Sarwan.
Kepala Desa Newung, Sukodono, Sragen, Sutrisno, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu malam, menyampaikan peristiwa hilangnya Sarwan itu berawal saat Sarwan pergi ke sungai untuk menambang pasir.
Selepas Zuhur, Sarwan mencari pasir di perairan Bengawan Solo sedalam sekitar 4 meter. Ia menggunakan ban bekas dan cintung atau alat untuk mengeruk pasir di dasar sungai dengan kedalaman tertentu.
Baca Juga: Keluarga di Sragen Siapkan Rumah untuk Alviano, Bocah Yatim Piatu Gegara Covid-19
Menurut Sutrisno, biasanya Sarwan mencari pasir itu bertiga. Siang itu dua orang temannya tidak datang. Ia sendirian mencari pasir. Kemudian istrinya menyusul untuk membantu melangsir pasir.
“Sesampai di lokasi, istrinya kaget karena tidak menemukan suaminya. Dipanggil-panggil juga tidak ada jawaban. Istrinya berlari ke permukiman dan berteriak meminta tolong kalau suaminya tidak ada di sungai,” ujarnya.