SOLOPOS.COM - Olimpiade Tokyo 2020 (Olympics.com)

Solopos.com, TOKYO – Atlet angkat besi asal Uganda akhirnya ditemukan setelah hilang selama empat hari dari kamp pelatihan Olimpiade Tokyo 2020.

Atlet bernama Julius Ssekitoleko tersebut sebelumnya meninggalkan catatan yang menyebutkan ingin mencari pekerjaan. Kasus ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya kekhawatiran warga Jepang karena risiko virus corona ketika ribuan orang asing tiba untuk Olimpiade.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

“Hari ini, pria itu ditemukan di Prefektur Mie tanpa cedera dan tidak terlibat dalam kejahatan apa pun,” kata pejabat kepolisian Osaka, dikutip dari AFP, Selasa (20/7/2021).

Baca Juga: Rombongan Angkat Besi dan Rowing Menyusul ke Olimpiade Tokyo 2020

“Dia membawa kartu identitas dan menyebutkan identitasnya sendiri. Belum diketahui pasti kepada siapa kami harus mengantarkan orang tersebut, tim atau kedutaan.”

Kejadian menghilangnya Ssekitoleko diketahui pada Jumat, setelah dia tidak muncul untuk tes Covid-19 harian dan tidak berada di kamar hotelnya. Atlet berusia 20 tahun itu belum lama ini mengetahui tidak dapat bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 karena sistem kuota.

Sebuah catatan yang ditemukan di kamarnya meminta barang-barangnya dikirimkan ke keluarganya di Uganda. Hal itu dikonformasi pejabat Kota Izumisazo di Prefektur Osaka, tempat tim angkat besi Uganda berlatih.

Baca Juga: Covid-19 Melonjak, Olimpiade Tokyo 2020 Bisa Dibatalkan Mendadak

Tanpa Perlawanan

Polisi mengatakan Ssekitoleko telah melakukan perjalanan ke Nagoya di Jepang tengah dan kemudian ke Prefektur Gifu, sebelum menuju ke selatan ke Prefektur Mie.

“Dia ditemukan di sebuah rumah milik orang-orang yang memiliki hubungan dengan pria itu. Dia tidak memberikan perlawanan. Dia berbicara terus terang. Kami masih menanyainya tentang motifnya,” kata pejabat polisi.

Ketika delegasi Uganda tiba di Jepang bulan lalu, seorang pelatih dinyatakan positif pada saat kedatangan, dengan anggota delegasi lainnya juga dinyatakan positif setelahnya.

Baca Juga: Media China Sindir Indonesia Hanya Andalkan Bulu Tangkis di Olimpiade Tokyo 2020

Kasus Covid-19 meningkat di Tokyo, yang berada dalam keadaan darurat, dan ada pengawasan ketat di Jepang terhadap risiko infeksi virus terkait dengan Olimpiade. Atlet dan peserta Olimpiade lainnya harus tunduk pada aturan ketat termasuk tes Covid-19 harian dan pembatasan pergerakan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya