SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Solopos.com) – Dua keluarga warga Desa Sidowayah dan Desa Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah menyatakan kehilangan tiga anak mereka yang beranjak remaja sejak Kamis (28/4) lalu.
“Kami bersama keluarga dan tetangga telah mencari ke setiap perempatan jalan di Solo, Jogja, dan Klaten. Namun, tetap tak menemukan anak kami,” kata Sunarmi, salah satu ibu dari anak yang hilang itu, Selasa (3/5).
Data yang dihimpun Espos, ketiga remaja yang hilang tersebut masih duduk di bangku SMP. Mereka adalah Meilana, 14, warga RT 2/ RW IX Desa Sidowayah, Klaten Tengah. Siswa Kelas III SMPN 3 Klaten tersebut hilang bersama adik kandungnya, Novita Indah Kusumasari, 12, siswa Kelas I MTs Gergunung, Klaten Utara.
“Saya bingung saat anak saya tak pulang lima hari ini. Padahal baru saja menonton TV bersama kami dan kakeknya malam itu,” kata Agus Abdurahman Saleh didampingi istrinya, Margini, orangtua Meilana dan Novita.
Meilana dan Novita, kata Abdurahman, diduga hilang dibawa geng anak-anak jalanan. Agus menyatakan pernah mendengar kabar bahwa anaknya tersebut bersama anak-anak punk di jalan-jalan.
“Kami sudah mengontak keluarga yang kebetulan menjadi polisi untuk ikut mencari anak kami. Namun, hingga kini belum ditemukan,” paparnya seraya menyatakan selama ini anaknya tak pernah ada masalah dengan orangtuanya.
Sementara itu, satu lagi remaja yang juga hilang ialah Aziz Agus
Kurniawan, 14, warga RT 3/ RW IX Desa Buntalan, Klaten Utara. Siswa Kelas III SMPN 7 Klaten tersebut tak diketahui keberadaannya setelah pamit berangkat les petang hari sekitar pukul 19.00 WIB.
Padahal, anak laki-laki pasangan Sunarmi dan Riyadi tersebut tergolong anak
pendiam dan tak nakal. “Aziz tergolong anak pendiam dan penurut. Kami semua tak percaya saat Aziz hilang sejak lima hari lalu,” kata tetangga Aziz, Yatiman.
Sunarmi mengatakan telah meminta bantuan saudara serta sejumlah
tetangganya untuk membantu melacak keberadaan anak sulung dari tiga bersaudara itu. Namun, hasilnya masih nihil.
“Saya sudah melapor ke kepolisian. Saya takut, anak saya jadi korban anak jalanan dan dijual ke kota-kota,” kata Sunarmi sambil menyeka air matanya. Sunarmi menduga anaknya itu dicegat oleh gerombolan anak jalanan saat mau berangkat les dan dipaksa menjadi pengamen jalanan.
Sunarmi mengatakan mendapat informasi ada rekannya yang melihat Aziz di ruas jalan Solo-Jogja bersama gerombolan anak-anak jalanan. “Saya baru mendengar kabar katanya Aziz pernah terlihat ikut-ikutan di jalanan. Tapi setelah dikejar, sudah hilang lagi,” paparnya.

asa

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya