SOLOPOS.COM - Vespa Corsa (gridoto.com)

Solopos.com, SOLO — Saat gaji rata-rata pekerja Italia baru 10.000 lira pada 1946, versi mewah Vespa dijual dengan harga 61.000 lira. Kemewahan Vespa makin terasa karena perekonomian Italia kala itu masih terpuruk akibat kekalahan dalam Perang Dunia II melawan Sekutu.

Saat ini, Vespa sudah digunakan lebih dari 18 juta orang di pelosok dunia. Para pencinta Vespa dunia saat ini seru-seruan berkumpul di Vespa World Days yang kali pertama digelar di Asia, tepatnya di Pulau Bali, Indonesia. Biasanya ajang ini dihelat di Eropa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Vespa World Club Former President (2012-2021), Martin Stift, mengatakan pihaknya memilih Bali karena mencari tempat yang sudah dikenal banyak orang, kaya akan budaya, dan Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki komunitas Vespa terbesar di dunia. Penjelasan lengkap tersaji di Saat Vespa Jadi Barang Mewah di Italia Setelah Perang Dunia II.

Thailand menjadi negara pertama di Asia yang melegalkan kepemilikan dan penanaman ganja serta konsumsi dalam makanan dan minuman. Thailand menjadi negara ketiga di dunia yang melegalkan ganja setelah Uruguay dan Kanada.

Nikkei Asia pada Rabu (8/6/2022) dan Kamis (9/6/2022) memberitakan kebijakan menghapus ganja dari daftar narkotika itu diikuti pembebasan 3.071 narapidana. Dekriminalisasi ganja itu secara de facto menimbulkan kekhawatiran penyalahgunaan.

Bisnis ganja di Thailand menarik minat perusahaan besar dan kecil di negara itu, menarik lebih dari 1,2 miliar baht (US$35 juta) investasi yang bertujuan memanfaatkan dekriminalisasi penanaman dan penggunaan ganja. Ulasan lengkap tersaji di Thailand Legalkan Penanaman Ganja dan Longgarkan Aturan Konsumsi.

Perubahan identitas dari rumah makan Minangkabau menjadi rumah makan Padang pada 1960-an bertujuan menghindari diskriminasi terhadap masyarakat Minang di perantauan. Perubahan identitas itu menjadi berkah karena menyebabkan warung makan ini kian populer di dalam begeri, bahkan di luar negeri.

Warung makan Padang belakangan menyita perhatian publik setelah kemunculan rendang berbahan bahan daging babi di Jakarta Utara. Pemilik warung itu, Sergio, dianggap melecehkan suku Minang karena menjual menu daging babi di restoran dengan nama rumah makan Padang. Duduk perkara bisa dibaca di Perubahan Identitas Bikin Nasi Padang Kian Populer dan Mendunia.

Indonesia menduduki peringkat kedua negara penghasil sampah laut di dunia setelah China. Penanganan sampah di lautan membutuhkan dukungan banyak pihak yang berbasis partisipasi masyarakat.

Penanganan sampah laut belakangan menjadi agenda global seiring dengan meningkatnya kesadaran akan besarnya dan dampak salah urus sampah, khususnya plastik. Berdasar laporan Science Direct, 15 juta ton plastik diperkirakan masuk ke laut setiap tahunnya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut tingkat pencemaran laut Indonesia tergolong parah. Pada 2020, lautan Indonesia sudah tercemar oleh sekitar 1.772,7 gram sampah per meter persegi. Penjelasan lengkap bisa dibaca di Program Berbasis Partisipasi Masyarakat untuk Selamatkan Laut Indonesia.

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan pembahasan dengan sudut pandang tajam, komprehensif, dan berdata lengkap. Konten premium menyajikan analisis mendalam atas suatu topik. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya