SOLOPOS.COM - Belasan ekor ular ditemukan di area Benteng Vastenburg saat kerja bakti oleh personel TNI, Pemkot Solo, dan instansi lainnya, Kamis (14/1/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Belasan ekor ular ditemukan di area Benteng Vastenburg Solo saat dilakukan kerja bakti pembersihan kawasan cagar budaya itu oleh TNI, Pemkot Solo, Polresta Solo, dan pegiat Komunitas Exalos Indonesia, Kamis (4/1/2021).

Exalos Indonesia merupakan komunitas pencinta hewan eksotik Indonesia yang diketuai Janu Wahyu Widodo, 36. Pembersihan kawasan benteng itu sebagai persiapan untuk pendirian rumah sakit darurat pasien Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat wawancara melalui telepon Whatsapp (WA), Kamis, Janu menuturkan timnya berhasil menemukan dan mengevakuasi total 12 ekor ular. Tidak main-main, 12 ekor ular yang ditemukan di Benteng Vastenburg Solo itu terdiri atas satu ular kobra yang sangat berbisa serta 11 ular jali.

Video Viral Ibu-Ibu PKL Sukoharjo Adu Mulut Dengan Satpol PP

“Kami melakukan pendampingan kegiatan kerja bakti bersama anggota Korem 074/Warastratama Solo untuk persiapan pembuatan RS darurat. Kebetulan lokasinya memang penuh semak belukar, utamanya bagian atas,” terangnya.

ular benteng vastenburg solo
Aggota Exalos menunjukkan belasan ekor ular yang ditemukan di area Benteng Vastenburg saat kerja bakti oleh personel TNI, Pemkot Solo, dan instansi lainnya, Kamis (14/1/2021). (Istimewa)

Janu menjelaskan kera bakti mulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 11.30 WIB. Pembersihan dilakukan di setiap sudut Beteng Vastenburg, termasuk bagian atas. Awalnya mereka menemukan satu ular kobra dan sembilan ular jali.

Pembawaan Agresif

“Setelah kegiatan selesai, teman-teman masih duduk-duduk di lokasi. Nah saat itu kami mendapatkan tiga ekor ular jali. Sehingga total ular yang kami temukan dan evakuasi 12 ekor. Yang berbisa hanya yang kobra,” katanya.

Sejumlah Pegawai Positif Corona, Kantor Disdukcapil Solo Lockdown!

Untuk ular Jali seperti yan ditemukan di Benteng Vasteburg Solo, menurut Janu, tidak berbisa. Namun karakter atau pembawaan ular tersebut agresif sehingga membuat orang awam takut. Apakah ada kemungkinan induk ular kobra di lokasi tersebut, menurutnya, belum pasti.

Biasanya ular langsung pergi setelah bertelur. “Ular kobra itu akan langsung pergi setelah bertelur. Jadi telurnya itu dierami oleh alam. Untuk induk ular kobranya kemungkinan sudah pergi, tidak lagi di area benteng,” urainya.

13 Rumah Diminta Dibongkar Untuk Perluasan Parkir Stasiun Solo Balapan, Warga Menolak

Janu menerangkan karakter ular biasanya mendatangi tempat-tempat yang tidak ada aktivitas manusia. Apalagi bila kawasan itu ditumbuhi rumput liar atau barang-barang yang terbengkalai tidak terurus.

“Pada dasarnya ular itu selalu mobile, tidak bersarang. Selama kondisinya tidak dibersihkan, bisa jadi ada ular. Jadi agar tidak disinggahi ular ya sebaiknya suatu tempat selalu dibersihkan, jangan sampai ditumbuhi rumput atau semak,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya