SOLOPOS.COM - Seorang warga melihat seekor ular piton besar melilit kayu di struktur atap rumah warga di Kampung Sumengko, Sragen Tengah, Sragen, Senin (21/12/2021) malam. (Istimewa/Exalos Regional Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Tiga sungai besar di wilayah Sragen disinyalir menjadi habitat alami ular jenis sanca kembang atau piton.

Ketua Exalos Regional Sragen Lanjar Purbowo mengungkapkan tiga sungai di Sragen itu adalah Sungai Garuda, Sungai Mungkung dan Sungai Bengawan Solo. Dia menilai masyarakat sekitar Sragen belum mampu atau terlatih dalam penanganan ular.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bila menemukan keberadaan ular yang memasuki permukikan warga tak jauh dari sungai itu, warga diharapkan bisa langsung menghubungi Exalos, petugas pemadam kebakaran Satpol PP, BPBD, atau pencinta reptil terdekat.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Jangan Panik, Begini Tips Aman Saat Bertemu Ular dari Exalos Sragen

“Kalau ular ada di habitatnya, yakni di sungai, kami tidak akan evakuasi. Namun, bila ada ular yang masuk ke pemukiman baru dievakuasi. Biasanya di permukiman dekat sungai. Ular piton itu juga cukup banyak di Soloraya karena ular ini mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Kalau bertelur ular ini akan mengerami sampai menetas,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Senin (27/12/2021).

Dia menjelaskan pada November-Desember ini merupakan musim telur menetas sehingga belakangan banyak laporan penemuan ular. Masa pengeraman telur ular piton hingga menetas biasanya 1-2 bulan. Menurut Lanjar, polanya berbeda dengan jenis ular kobra.

Baca Juga: Petugas Damkar Sragen Berlatih Evakuasi Ular Demi Layani Permintaan Warga

“Kalau indukan kobra itu begitu bertelur langsung ditinggal dan telur itu bisa menestas sendiri. Biasanya indukan kobra menyimpan telurnya di lubang-lubang atau dibalik batu atau kayu. Intinya mencari tempat-tempat yang lembab. Setelah menetas anakan kobra menyebar untuk bertahan hidup,” ujarnya.

Januari 2022 diprediksi masih banyak ular karena saat musim penghujan ular cenderung mencari tempat yang hangat. Dia mengatakan karena banyak ular mencari tempat hangat maka datang ke permukiman penduduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya