SOLOPOS.COM - Anak-anak bermain di atas rel kereta api di Bandung (Detik.com).

Solopos.com, BANDUNG — Sering terjadi orang tertabrak kereta api ketika menyeberang atau melakukan kegiatan di dekat rel. Kendati sebelum kejadian banyak yang mengingatkan namun kecelakaan tak terhindarkan.

Nah kejadian ini ternyata ada kisah tersendiri, seperti warga penghuni pinggir rel kereta api di Bandung. Mulai dari bisingnya kereta api yang melintas hingga cerita jurig torek.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cerita jurig torek memang biasa beredar di kalangan warga yang tinggal di pinggir rel kereta api. Arti jurig torek adalah hantu budek atau hantu tuli dalam bahasa Indonesia. Mitos ini yang kerap menyebabkan warga menjadi korban tertabrak kereta api.

Baca juga: Uji Nyali! Berkunjung ke Museum Santet Di Cirebon

Cerita jurig torek ini didapat Detik.com dari salah satu warga yang tinggal di kawasan Jembatan Opat, Kiaracondong, Kota Bandung. Kawasan tersebut hanya berjarak beberapa meter dari jalur rel kereta api.

Seperti diceritakan, Aan, 53, salah seorang warga yang tinggal di pinggir rel kereta api. Menurut perempuan ini, mitos jurig torek ini sudah biasa bagi warga sekitar.

“Kalau di sini biasanya suka ada kejadian tertabrak kereta. Biasanya itu sama jurig torek,” ucap Aan belum lama ini.

Baca juga: Tes PCR Jadi Syarat Naik Pesawat, Puan Maharani: Bikin Rakyat Bingung

Perempuan Tertabrak Kereta Api 

Perempuan yang membuka usaha warung kelontong di pinggiran jalur rel kereta api ini menjelaskan jurig torek ini biasanya menghampiri warga. Biasanya yang berjalan di sisi atau menyebrang perlintasan rel kereta api. Saat kereta api melintas, warga yang berjalan itu kerap tak mendengar suara kereta api.

“Kadang kalau diteriaki juga nggak ngedenger. Jalan aja biasa. Ada kereta di belakang juga cuek saja,” ucap dia.

Menurut Aan, biasanya warga luar daerah situ yang ‘kemasukan’ jurig torek. Warga yang tinggal di situ, sudah biasa.

Baca juga: Gila, Warga Aceh Ramai-Ramai Mengabadikan Harimau dari Dekat

Bahkan kejadian sebulan lalu menimpa seorang perempuan. Saat itu, sambung Aan, ada sekelompok ibu-ibu yang mengikuti senam di sebuah area terbuka. Naas, salah satunya menjadi korban tertabrak kereta. Aan menyebut kemungkinan korban itu ‘dirasuki’ jurig torek.

“Ada habis beres senam, bukannya menjauh tapi malah selfie jadinya kesabet sama kereta. Ya itu kayaknya kena jurig torek itu. Soalnya diteriaki juga enggak nyaut,” kata Aan.

Aan memang tak menetap di toko kelontongnya. Dia tinggal tak jauh dari toko kelontongnya yang terletak di RT 06 RW 11 Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya