Solopos.com, PATNA— Sebuah kisah tragis dan tak lazim datang dari penduduk desa di India, yang membawa mayat seorang buruh tani ke bank. Hal itu dilakukan agar mereka mendapatkan uang pemakaman.
Melansir Daily Mail, Senin (11/1/2021) buruh tani tersebut adalah Mahesh Yadav yang meninggal pada selasa pagi (5/1/2021) di sebuah desa negara bagian Bihar Timur. Dia meninggal akibat mengalami sakit berkepanjangan dan tidak memiliki keluarga.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Mayatnya ditemukan oleh tetangga beberapa jam kemudian setelah ia menghembuskan napas terakhirnya. Penduduk desa menggeledah rumahnya untuk mencari barang -barang berharga untuk membayar upacara kreamasi atau pemakaman.
Pramugari Ini Curhat Sebelum Terbang, Netizen Terenyuh
Namun yang warga desa temukan adalah rekening buku tabungan dengan jumlah sekitar US$1.600, atau setara Rp22 juta. Tak mau buang waktu, warga desa memutuskan membawa buku tabungan itu beserta mayat Yadav ke bank.
Menurut petugas polisi setempat, warga menolak pergi sampai manajer bank bersedia untuk mencairkan uang di rekening Yadav tersebut.
“Penduduk desa menuntut bank memberi mereka uang dari rekeningnya untuk kremasi, atau mereka tidak akan bisa mengkremasinya,” kata Kumar.
Jahanam! Pria Ini Jebak dan Perkosa Pacarnya yang Masih SMP Bareng Teman di Kebun
Pihak bank akhirnya mencairkan dana yang mereka minta setelah mendapatkan intervensi dari kepolisian. Manajer Cabang Canara Bank Sanjeev Kumar mengatakan pemandangan luar biasa itu, menimbulkan kepanikan.
“Ini kasus pertama yang terjadi. Setelah lebih dari satu jam, saya memberi uang $135 dan mereka akhirnya meninggalkan bank, untuk mengkremasi mayat Yadav,” tambar Kumar.
Kesaksian Nelayan: Ada Dentuman Keras & Air Laut Naik 15 Meter Saat Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Tetangganya, Shakuntala Debi mengatakan Yadav tidak memiliki tanah dan tidak menerima dukungan apapun dari pemerintah.
“Tidak ada yang menjaganya meskipun dia telah sakit selama berbulan-bulan. Kami memberinya makanan yang dimasak dan hal-hal lain,” kata Shakuntala Debi. (Indah Pranataning Tyas/JIBI/Solopos.com)