SOLOPOS.COM - Ilustrasi urgensi kewaspadaan mencegah hepatitis akut dan parah pada anak-anak dengan perilaku hidup bersih dan sehat. (Antaranews.com)

Solopos.com, SUKOHARJO – Hepatitis akut pada anak menjadi perhatian baru seiring melandainya kasus Covid-19 pasca-Lebaran 2022. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, mengimbau masyarakat tetap tenang dan berhati-hati.

“Kasus hepatitis akut di Sukoharjo sampai saat ini belum ada, masyarakat tetap tenang dan berhati-hati. Imbauan untuk sekolah yang melaksanakan PTM [Pembelajaran Tatap Muka] tetap mematuhi protokol kesehatan, tetap laksanakan PHBS [Perilaku Hidup Bersih dan Sehat],” jelasnya kepada Solopos.com, Senin (16/5/2022) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mengatakan masyarakat agar dapat melakukan tindakan pencegahan infeksi dengan mencuci tangan, meminum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matang penuh, membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya, menggunakan alat makan sendiri-sendiri, memakai masker dan menjaga jarak.

Tak hanya itu, masyarakat diminta mendeteksi secara dini. Jika warga menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual/muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran/kejang, lesu, demam tinggi, diharapkan dapat memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Diberitakan sebelumnya, Yunia kepada Solopos.com, Minggu (15/5/2022), mengatakan indikasi pasien hepatitis akut belum ditemukan di Sukoharjo. Meski begitu, RSUD Ir Soekarno Sukoharjo siap memberikan layanan seandainya ada kasus.

Baca juga: Cegah Penularan Hepatitis Akut di Sekolah, Disdik Sukoharjo Lakukan Ini

“Kami siap kalau ada rujukan ke sini baik itu rujukan dari puskesmas, klinik, ataupun dokter mandiri. Kami ada dokter anak, dokter penyakit dalam, dan lainnya untuk sisi sumber daya manusianya dan juga ada laboratorium,” katanya.

Ia menyebut ada beberapa pemeriksaan yang belum dapat dilakukan untuk penanganan kasus hepatitis akut di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo. Namun Yunia mengatakan sudah berkomunikasi dengan laboratorium yang mampu melakukan pemeriksaan untuk pengujian rujukan sampel.

Kamar Perawatan Siap

Sementara terkait obat-obatan, Yunia mengaku sudah mempersiapkan hal itu. Tak hanya itu, berkaitan dengan tata laksana kasus termasuk kesiapan fisik atau kamar untuk perawatan juga telah siap.

”Kami sudah mempersiapkan kamar tersebut, seperti fasilitas tempat tidur, seandainya ada kebutuhan ICU, kebutuhan untuk ruang isolasi kami sudah siapkan. Jumlah total ada 54 tempat tidur,” ungkap Yunia.

Baca juga: Detik-Detik KA Batara Kresna Tabrak Mobil di Nguter Sukoharjo

Menurutnya, sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab hepatitis akut. Penyebabnya bukan berasal dari virus hepatitis A, B, C, D, dan E. ”Hepatitis akut ini beda dengan hepatitis A, B, C, D, dan E. Kalau hepatitis baru saat ini kan unknown origin,” jelasnya.

Sementara itu, berkaitan dengan hepatitis akut yang menyerang anak-anak, Kepala Dinas Pendidikan Sukoharjo, Darno, meminta sekolah menerapkan perilaku hidup sehat. Darno mengatakan belum ada surat edaran khusus kepada sekolah terkait hepatitis akut.

Namun ia menyebut telah ada surat edaran khusus dari Sekretaris Daerah Provinsi Jateng terkait kewaspadaan terhadap kasus hepatitis akut. Darno mengatakan sekolah sudah diminta menerapkan perilaku hidup sehat sesuai surat edaran tersebut.

Baca juga: Siswa SMP di Sukoharjo Bikin Eco Enzyme untuk Netralkan Limbah Ciu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya