SOLOPOS.COM - Petani di Jrakah, Selo, Boyolali, menunjukkan bawang merah yang dipanen belum lama ini. (Istimewa-Diskominfo Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI – Penanaman bawang merah dengan biji mulai dilakukan petani di Dukuh Sepi, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Penggunaan bibit dari dari biji dinilai lebih hemat.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto, mengatakan inovasi penanaman bawang merah dengan biji tersebut sudah disampaikan oleh penyuluh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ini edukasi yang sudah disampaikan teman-teman penyuluh dan sudah direplikasi oleh teman-teman kelompok tani yang rata-rata pemuda. Ini akan kami replikasi yang lebih besar,” kata dia dalam rilis yang diterima Solopos.com, belum lama ini.

Baca juga: Buah Kesemek Khas Selo Boyolali, Direndam 6 Hari Baru Bisa Dikonsumsi

Dia menyebutkan setiap satu hektare lahan bawang merah membutuhkan 10 hingga 11 bungkus bibit biji dengan harga sekitar Rp600.000. Jika petani menggunakan bibit bawang merah dari umbi, membutuhkan modal sebesar Rp40 juta untuk pembelian bibit.

Pada Kamis (10/6/2021), panen perdana bawang merah dengan bibit biji sudah dilakukan. Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Ngudi Tani, mampu panen di lahan seluas delapan hektare.

Disebutkan, hasil panen dalam satu hektare mencapai 9 ton hingga 10 ton.

Baca juga: 116 Lulusan Pertama SMA Pradita Dirgantara Lolos SBMPTN 2021

“Panen pangkas langsung dihargai Rp10.000 – Rp12.000 sehingga ini sangat menguntungkan dan ini edukasi untuk mengalihkan bibit yang semula memakai umbi sekarang memakai biji,” lanjut dia.

Bimbingan dan Arahan

Ketua Kelompok Tani Ngudi Tani, Sawit, mengaku sangat terbantu dengan inovasi penanaman bawang merah melalui metode baru tersebut.

Pihaknya meminta kepada pemerintah dalam hal ini penyuluh pertanian untuk memberikan bimbingan dan arahan agar hasil panen bawang merah bisa lebih meningkat.

“Kepada petugas dari penyuluh petani maupun pemerintah agar ada bimbingan dari kelompok supaya ada kemajuan,” kata dia.

Baca juga: Kisah Warga Boyolali Terjerat Pinjaman Online Ilegal, Utang Rp900.000 Bengkak Jadi Rp75 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya