SOLOPOS.COM - Ilustrasi memasak pakai kompor induksi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO–PT PLN mulai menyosialisasikan penggunaan kompor induksi atau kompor listik kepada masyarakat.

Selain karena lebih hemat dibandingkan kompor elpiji, kompor induksi juga bisa mengurangi defisit APBN karena impor elpiji.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Begini Cara Merawat Kompor Listrik Induksi Seperti Program Konversi PLN

Ekspedisi Mudik 2024

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menjelaskan melalui penggunaan kompor induksi, dapat membantu pemerintah dalam menghemat anggaran di APBN .

Selain itu, penggunaan kompor induksi merupakan upaya untuk membangun kemandiri energi karena diperkirakan pada 2024 impor elpiji mencapai Rp67,8 triliun.

“Dengan beralih ke kompor induksi, ketergantungan terhadap impor elpiji bakal berkurang secara bertahap sehingga bakal mendorong kemandirian energi. Tak hanya itu, masalah defisit transaksi berjalan atau (current account deficit/CAD) akibat impor elpiji secara perlahan juga dapat diselesaikan,” jelas Mamit, beberapa waktu lalu.

Mamit menambahkan melalui konversi elpiji ke kompor listrik, masyarakat mendapat berbagai manfaat. Selain itu, negara dapat berhemat karena melalui pengurangan subsidi elpiji.

Baca Juga: PLN Gagas Kompor Induksi, Apa Perbedaannya dengan Kompor Listrik?

“Masyarakat juga akan mendapatkan manfaat dari penggunaan kompor induksi ini. Konsumsi menggunakan kompor induksi, jika dibandingkan 1 kg elpiji adalah sebesar 7,1 kWh. Artinya, dengan memakai kompor listrik masyarakat hanya perlu merogoh kocek Rp10.266, yang setara dengan 1 kg elpiji Nonsubsidi dengan harga Rp15.500 per kg,” urai Mamit.

Mamit menjelaskan dengan asumsi pemakaian 1 bulan sebanyak 9 kg, maka biaya yang dikeluarkan rumah tangga mencapai Rp139.500. Sedangkan pemakaian 1 bulan kompor induksi setara dengan 64,7 kWh atau hanya Rp93.556. “Artinya, penggunaan energi LPG lebih mahal Rp 45.944 per bulan jika dibandingkan dengan penggunaan kompor induksi,” jelas Mamit.

Sementara Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan dari hasil uji coba memasak air 1 liter menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya Rp158. Sedangkan menggunakan elpiji nonsubsidi 12 kg membutuhkan biaya Rp176. Dalam sebulan, jelas Bob, biaya rata-rata memasak masyarakat Indonesia terjadi penghematan sekitar Rp28.500 dari biaya memasak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya