SOLOPOS.COM - Helikopter Basarnas (Istimewa/Facebook Ahmad Antoni)

Helikopter Basarnas penyebab jatuhnya di kawasan Gunung Butak, Temanggung, masih diselediki.

Semarangpos.com, SEMARANG – Penyebab jatuhnya helikopter milik Basarnas di tebing Gunung Butak, Dusun Canggal Bulu, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (2/7/2017) masih menjadi tanda tanya. Terlebih lagi, selain helikopter tipe HR 3602 Dauphin buatan Prancis yang digunakan para personel Basarnas itu masih baru, kondisi cuaca saat kejadian juga cerah atau berawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Bandara Ahmad Semarang, Hidayatul Mukhtar, menyebutkan saat insiden jatuhnya helikopter milik Basarnas itu kondisi cuaca di kawasan anak Gunung Sindoro itu terbilang baik untuk melakukan penerbangan.

“Kondisi cuaca clear alias aman untuk penerbangan. Kecepatan angin saat itu juga berada pada kisaran 9 km/jam-15 km/jam menuju arah utara. Kondisi itu terdeteksi mulai pukul 16.00-17.00 WIB,” terang Hidayatul saat memberikan pemaparan di Kantor Basarnas Jateng, Ngaliyan, Semarang, Selasa (4/7/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Meski demikian, karena berada di kawasan pegunungan, kondisi cuaca yang terdeteksi BMKG itu tidak bisa dijadikan patokan. Hal itu dikarenakan kawasan pegunungan kerap diselimuti kabut yang muncul secara tiba-tiba hingga mengganggu aktivitas penerbangan.

“Kami tidak dalam posisi menyimpulkan. Di lokasi itu [kejadian] ada empat gunung yang bisa saja menyebabkan adanya gejala-gejala alam yang tidak terdeteksi,” beber Hidayatul.

Hidayatul menambahkan gejala kemunculan kabut secara up and down itu tidak bisa dipantau radar BMKG. Radar hanya bisa memantau melalui kandungan air, sehingga kalau ada kabut yang mendadak muncul maupun hilang secara tiba-tiba tidak terdeteksi.

“Perlu pemantauan langsung dari petugas yang ada di lapangan untuk kondisi semacam itu [kabut muncul secara tiba-tiba],” terang Hidayatul.

Hidayatul juga menegaskan pihaknya juga terus melakukan pemantauan cuaca di lokasi jatuhnya helikopter Basarnas itu sebelum terjadinya musibah. Apalagi saat kejadian itu, pihaknya tengah bersiaga penuh memantau arus balik Lebaran 2017.

Sebelumnya, Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI M. Syaugi juga menyatakan bahwa cuaca saat jatuhnya helikopter Basarnas itu cerah. Kondisi helikopter juga masih layak jalan.

Helikopter Basarnas yang jatuh itu berencana melakukan penerbangan ke kawasan Dieng. Helikopter yang berisi delapan personel Basarnas itu ke Dieng untuk memberikan bantuan kemanusiaan terhadap korban letusan freatik Kawah Sileri.

Kedelapan personel Basarnas yang berada di dalam helikopter itu tewas. Para korban telah dievakuasi pada Senin (3/7/2017) dini hari dan langsung dimakamkan oleh keluarganya masing-masing pada siang harinya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya