Solopos.com, JEPARA – Penemuan bunga bangkai di pekarangan rumah warga di Jepara, Jawa Tengah, membuat heboh. Tanaman langka itu ditemukan di pekarangan rumah Abdul Mujid warga RT 008/RW 002 Desa Kalupucang Wetan, Kecamatan Welahan, Jepara.
Penemuan bunga bangkai itu diawali dengan munculnya bau busuk yang sangat menyengat. Setelah ditelusuri, ternyata bau itu berasal dari tanaman setinggi 60 cm dan diameter 50 cm. Bunga bangkai itu pun menjadi tontonan masyarakat setempat.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Mujid mengaku mencium bau busuk itu pada Senin (12/10/2020) malam. Paginya, dia melihat bunga bangkai tumbuh di belakang rumahnya.
"Awal mulanya malam Selasa itu baunya seperti telur busuk. Setelah dicari paginya menemukan bunga sebesar ini. Yang jarang ada di daerah sini," kata Mujid seperti dikabarkan Detik.com, Rabu (14/10/2020).
Kronologi Kecelakaan Maut di Jatiyoso: Minibus Oleng Tabrak Gapura, 2 Warga Sukoharjo Meninggal
Mujid mengatakan bunga bangkai itu baru kali pertama ditemukan di sekitar rumahnya. Pada Selasa (13/10/2020) lalu bunga itu muncul dalam kondisi mekar. Namun, saat ini bunga itu sudah mulai layu.
"Saat ditemukan jenis bunga ada tiga cuman yang berbunga cuman satu. Hari ini sudah sedikit layu. Hari Selasa kemarin terlihat mekar," sambung Mujid.
Pacitan Diguncang Gempa 3,6 Magnitudo, Tergolong Kecil Tapi Bikin Warga Keluar Rumah
Dia mengaku penasaran dengan tanaman yang tumbuh di pekarangan rumahnya itu. Dia pun kemudian menunggah foto tanaman itu ke media sosial untuk mengetahui namanya.
"Info di medsos baru menemukan baru tahu. Namanya bunga suweg. Sejenis bunga bangkai," ujar dia.
Rendang hingga Rawon, Inilah 9 Kuliner Khas Indonesia Dijamin Lezat
Langka
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Jepara, Diyar Susanto, mengatakan belum menerima laporan terkait penemuan tanaman langka tersebut. Dia menjelaskan bunga bangkai merupakan kelompok tanaman langka di Jepara. Pertumbuhan bunga itu sangat dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
"Tanaman bunga itu memang langka. Karena spesifikasi kelompok tanaman itu yang memang ada tumbuh di wilayah di sana. Itu dimungkinkan tempatnya seperti apa kan tidak ada spesifikasi yang ada di sana. Jadi sewaktu-waktu mereka muncul karena mungkin iklim dan cuaca," jelas Diyar.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
