SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, bersama istri berkunjung ke Kesultanan Ternate, Jumat (15/10/2021). (Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Polemik banteng vs celeng di internal PDIP yang tengah heboh sepertinya tidak membuat Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, terganggu. Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng itu tetap menjalankan agenda kerjanya, salah satunya di Kota Ternate, Maluku Utara.

Ganjar tiba di Ternate, Jumat (15/10/2021). Kedatangannya di Ternate dalam rangka mendampingi kafilah atau kontigen Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Jateng yang akan tampil pada STQ Nasional XXVI di Maluku Utara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di sela kunjungan ke Ternate, Ganjar pun menyempatkan diri berkunjung ke Kesultanan Ternate. Ia mengaku takjub dengan panorama Kesultanan Ternate yang memiliki latar belakang Gunung Gamalama dan lautan di depannya.

Baca juga: Soal Banteng Vs Celeng, Gibran: Memange Aku Celeng?

Ganjar juga sempat mencicipi kopi rempah yang menjadi simbol kejayaan kerajaan itu. Ia menikmati kopi di beranda kedaton sambil ditemani Pangeran Hidayat Mudaffar Sjah.

“Kebesaran Kesultanan Ternate masih sangat terasa hingga saat ini. Bagaimana sebuah kerajaan di masa lalu mampu menguasai 60 teritorial lebih,” kata Ganjar, dalam keterangan resmi yang diterima Solopos.com.

Bahkan Ganjar semakin takjub ketika mengungkap kekuasaan Kesultanan Ternate yang mencakup Papua sampai Filipina. Namun, pada akhirnya bisa berjuang bersama seluruh putra-putri bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Bung Karno

Menurut Ganjar, Presiden pertama RI, Sukarno, sangat menghormati Kesultanan Ternate. Dari penuturan Pangeran Hidayat Mudaffar Sjah, Sukarno bahkan beberapa kali berkunjung ke kedaton.

“Maka Bung Karno sangat hormat dengan Kesultanan Ternate. Tadi pangeran juga sempat bercerita Bung Karno beberapa kali singgah di kedaton dan bersahabat dengan Sultan Ternate waktu itu,” katanya.

Kerajaan-kerajaan seperti ini yang ada di seluruh Tanah Air, kata Ganjar, sudah semestinya bisa dioptimalkan untuk memperkuat kekayaan dan jatidiri bangsa. Entah sebagai museum maupun sebagai warisan kebudayaan.

“Memberikan anggaran saja tidak cukup. Peran pemerintah saja tidak cukup, ini adalah identitas kita bersama, sejarah kita bersama. Maka harus kita optimalkan bersama-sama, ” katanya.

Baca juga: Ganjar Sambangi Ternate, Dalam Rangka Apa?

Di sela obrolan itu, beberapa abdi dalem kedaton keluar menyuguhkan kopi rempah, khas Ternate. Susunan itu lengkap ketika abdi dalem yang lainnya menyusul keluar membawa kudapan roti kenari.

“Senang sekali dikunjungi Pak Ganjar. Apalagi beliau ini dulu kan temannya ayah saya, Sultan Mudaffar Sjah ketika di DPR RI. Senang banget, perhatian beliau luar bisa untuk kami-kami ini. Semoga apa yang diimpikan Pak Ganjar tentang Kesultanan atau kerajaan bisa terwujud, yakni peningkatan peran kerajaan-kerajaan di Tanah Air ditingkatkan,” kata dia.

Ganjar belakangan ini memang menjadi pusat pemberitaan sejumlah media. Hal ini menyusul deklarasi dukungan dari sejumlah kader PDIP agar dirinya maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres). 2024.

Dukungan kepada Ganjar ini pun membuat sejumlah elit partai berlambang kepala banteng itu naik pitam. Bahkan, Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang ‘Pacul’ Wuryanto, mengibaratkan kader yang mendukung Ganjar untuk maju sebagai capres itu, celeng. Pernyataan Bambang Pacul ini pun akhirnya memunculkan barisan celeng berjuang dan fenomena banteng vs celeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya