SOLOPOS.COM - MEGAH -- Gedung tiga lantai senilai Rp1,25 miliar di Dusun Kendal, Desa/Kecamatan Girimarto milik anggota Koperasi Pedagang Bakso Girimarto diresmikan, Senin (9/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

MEGAH -- Gedung tiga lantai senilai Rp1,25 miliar di Dusun Kendal, Desa/Kecamatan Girimarto milik anggota Koperasi Pedagang Bakso Girimarto diresmikan, Senin (9/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI – Para pedagang bakso di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri ini harus diberi acungan jempol. Mereka ternyata mampu membangun gedung koperasi tiga lantai senilai Rp1,25 miliar. Gedung yang terletak di Dusun Kendal, Desa/Kabupaten Girimarto itu diresmikan oleh Kasi Kelembagaan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Diperindagkop) dan UMKM Wonogiri, Sudarno, Senin (9/1/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua panitia, Tarso SE menyatakan, semua dana pembangunan gedung hasil swadaya anggota. Menurutnya, sebanyak 700 pedagang bakso asal Girimarto sepakat membantuk koperasi yang diberi nama Koperasi Serba Usaha (KSU) Astari (Kiat Sejahtera Mandiri). “Pembangunan dikerjakan sejak 2008. Semua dana dari iuran anggota. Kami bangga ternyata gedung tiga lantai bisa berdiri, kunci penyelesaian pembangunan adalah membangun kepercayaan di antara anggota koperasi,” jelas Tarso.

Dijelaskannya, anggota KSU Astari berjualan bakso di beberapa wilayah di Pulau Jawa. Tarso mengatakan, lantai pertama digunakan untuk ruang serba guna, lantai dua untuk kegiatan simpan pinjam dan lantai tiga dipergunakan sebagai gedung pertemuan.

Ditambahkan oleh Ketua KSU Astari, Dwi Atmanto, selama belum memiliki gedung, kegiatan koperasi nebeng di rumahnya yang berada di seberang jalan. “Aset senilai Rp9 miliar dan jumlah pinjaman mencapai Rp50 juta per anggota. Jumlah angsuran disesuaikan dengan kemampuan anggota namun lama angsuran maksimal tiga tahun.”

Dwi yang juga Ketua Ikatan Pedagang Mie Bakso Nusantara (IPBN) Wonogiri menyatakan, koperasi yang dikelolanya baru menjalin kerja sama dengan pemasok saus dan kecap. Dikatakannya, pihaknya juga sudah mencoba menjalin kerja sama dengan penjual daging sapi namun tidak jadi dilakukan. “Salah satu alasan pembatalan adalah pemasok atau penjual daging tidak sanggup memenuhi permintaan anggota koperasi.”

Menurutnya, semua pedagang bakso anggota KSU Astari mengutamakan kualitas daging. “Apabila dicukupi sendiri oleh koperasi akan merugi karena satu ekor sapi hanya terdapat 30% daging yang bisa dipergunakan. Kami akan mencoba menjalin kerja sama dengan jagal sapi,” ujar Dwi.

JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya