SOLOPOS.COM - Mahasiswa UNS, Wanda Nugraha (kiri) dan Kepala Humas UNS, Tunjung W Sutirto (kanan) menunjukkan piagam penghargaan yang diraih Wanda sebagai juara Sayembara Nasional Karya Tulis Ilmiah NFJCE di Universitas Trisakti, Jakarta, di Gedung Rektorat UNS, Kamis (5/7).(Espos/Eni Widiastuti)

 Mahasiswa UNS, Wanda Nugraha (kiri) dan Kepala Humas UNS, Tunjung W Sutirto (kanan) menunjukkan piagam penghargaan yang diraih Wanda sebagai juara Sayembara Nasional Karya Tulis Ilmiah NFJCE di Universitas Trisakti, Jakarta, di Gedung Rektorat UNS, Kamis (5/7).(Espos/Eni Widiastuti)


Mahasiswa UNS, Wanda Nugraha (kiri) dan Kepala Humas UNS, Tunjung W Sutirto (kanan) menunjukkan piagam penghargaan yang diraih Wanda sebagai juara Sayembara Nasional Karya Tulis Ilmiah NFJCE di Universitas Trisakti, Jakarta, di Gedung Rektorat UNS, Kamis (5/7).(Espos/Eni Widiastuti)

Satu prestasi membanggakan kembali ditorehkan salah satu mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Wanda Nugraha. Mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik UNS ini baru saja meraih juara Sayembara Nasional Karya Tulis Ilmiah, National Forum for Junior Civil Engineering (NFJCE) yang digelar Universitas Trisakti, Jakarta, 25 Juni lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wanda menceritakan naskah yang ia presentasikan tentang pembuatan beton ramah lingkungan, terpilih menjadi satu dari dua naskah terbaik. Ia pun berhak atas piagam penghargaan dan hadiah uang senilai Rp4,5 juta.

Ia menceritakan beton ramah lingkungan yang ia presentasikan merupakan karya dirinya dan empat mahasiswa Fakultas Teknik UNS lainnya. Mereka adalah Aditya Krisnanda, M Hafiz Arsan Haq, Petrich Meysha Buana, Rizal Raissa H. “Namun yang maju presentasi, kebetulan saya sendiri,” ujarnya kepada wartawan di Ruang Humas dan Kerja Sama UNS, Kamis (5/7/2012).

Dikatakan beton ramah lingkungan, terangnya, karena komponen yang digunakan membutuhkan semen dalam jumlah lebih kecil, tapi kekuatannya lebih besar. Sedikitnya semen yang dibutuhkan karena untuk membuat beton itu, dicampur dengan abu sekam padi dan sisa pembakaran batu baru (fly ash).

Setiap  satu meter kubik beton ramah lingkungan yang dibuat, urainya, membutuhkan pasir 1.066,02 kg, abu sekam padi 80,5625 kg, air 193,025 kg, semen 459,1125 kg dan fly ash 185,25 kg. Beton tersebut setelah diuji memiliki kekuatan hingga 130 MPA. Jika dihitung, biaya yang dibutuhkan Rp1.196.000. “Untuk campuran normal, setiap satu meter kubik beton membutuhkan biaya Rp1,3 juta-Rp1,4 juta. Jadi lebih irit,” terangnya.

Dikatakan beton ramah lingkungan, imbuhnya, karena abu sekam padi dan fly ash sebenarnya merupakan limbah. Karena semen yang digunakan lebih sedikit, akibat yang ditimbulkan terhadap lingkungan juga lebih kecil. Ia menguraikan setiap 1 kg semen dicampur dengan air, 0,4 karbondioksida terlepas ke udara. Hal itu berdampak pada terjadinya efek rumah kaca. Demikian halnya proses pembuatan semen, membutuhkan energi besar yang berarti tinggi juga tingkat emisinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya