SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di Jalan Raya Tawangmangu yang tergenang air karena luapan air hujan tidak dapat tertampung selokan pada Jumat (12/3/2021) sore. (Istimewa/Dokumentasi Warga Tawangmangu)

Solopos.com, KARANGANYAR -- BPBD Kabupaten Karanganyar mengingatkan warga yang tinggal di daerah tinggi di wilayah Kabupaten Karanganyar untuk menjaga kebersihan saluran air. Pasalnya, potensi bencana banjir di Karanganyar masih ada.

Daerah yang dimaksud, seperti Tawangmangu, Ngargoyoso, Karangpandan, Matesih, Jenawi, dan Kerjo. Peringatan itu berkaitan dengan bencana alam yang terjadi beberapa waktu terakhir di sejumlah wilayah di Kabupaten Karanganyar itu. Salah satunya adalah genangan air atau sebagian orang menyebutnya dengan banjir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Remaja Klaten Meninggal Usai Latihan Silat, 6 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar, Hartoko, menyampaikan curah hujan di wilayah Kabupaten Karanganyar hingga April ini masih cukup tinggi. Padahal, menurut Hartoko, curah hujan di bulan April sudah berkurang tahun lalu.

"Makanya kami imbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan. Sepele banget jan-jane. Kejadian banjir kan bergeser ke [wilayah Karanganyar bagian] atas. Misal di Tawangmangu, Ngargoyoso, Karangpandan, Matesih," kata Hartoko saat berbincang dengan wartawan, Senin.

Hartoko menyebut bahwa bencana alam banjir tersebut terjadi karena aliran air tersumbat. Penyebabnya bermacam-macam, seperti sampah, infrastruktur kurang memadai, dan lain-lain.

"Itu kan sepele [menjaga kebersihan]. Tetapi kadang dilupakan ya itu. Maka sangat kami anjurkan memelihara saluran air," tutur dia.

Selain antisipasi bencana banjir atau genangan air di wilayah tinggi di Kabupaten Karanganyar, BPBD Kabupaten Karanganyar juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dengan potensi angin kencang yang terjadi selama beberapa waktu terakhir.

"Sudah mendekati kemarau. Biasanya juga akan timbul angin kencang. Kami imbau warga untuk melakukan mitigasi dengan melihat sekeliling. Ada pohon tinggi atau tidak di sekitar rumah. Setiap kali ada angin kencang itu kan rumah ada yang tertimpa pohon. Anjuran kami dipangkas," jelasnya.

Baca Juga: 47 Siswa SMAN 1 Sukoharjo Tak Dapat Izin Orang Tua Ikut PTM, Apa Alasannya?

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, membenarkan hal itu. Sundoro berharap masyarakat rutin melakukan mitigasi bencana alam.

"Selain itu, kami juga akan gencar melakukan sosialisasi untuk memahamkan masyarakat tentang pentingnya mitigasi. Kami awali pertengah bulan ini dengan menjadi nara sumber mitigasi bencana alam tanah longsor dan kebakaran hutan dan lahan. Kami juga mengedukasi melalui reklame."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya