SOLOPOS.COM - Ilustrasi memberikan pertolongan saat terjadi serangan jantung. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Terlalu sering berlari berisiko terhadap serangan jantung dan stroke.

Risiko terkena serangan jantung dan stroke itu lebih besar terhadap pria dibandingkan wanita.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Studi tentang risiko ini dirilis sebuah studi penelitian oleh Barts Heart Center di Rumah Sakit St Bartholomew, Rumah Sakit St George dan University College London (UCL).

Studi tersebut mengklaim berlari lebih bermanfaat bagi wanita daripada pria.

Ekspedisi Mudik 2024

Laporan lebih lanjut menyatakan bahwa lari jarak jauh dapat menambah satu dekade penuh pada usia vaskular atlet pria.

Baca Juga: Serangan Jantung, Alumnus PTN Semarang Meninggal di Kamar Indekos

“Dalam kasus pria, arteri utama mereka ternyata jauh lebih kaku dari yang diperkirakan, membuat mereka berisiko lebih besar terkena serangan jantung dan stroke,” tulis laporan itu seperti dikutip Solopos.com, Senin (20/6/2022).

Studi tersebut menemukan pria yang secara teratur berpartisipasi dalam acara-acara seperti maraton, triathlon ironman, dan acara bersepeda memiliki usia vaskular 10 tahun lebih tua dari usia mereka sendiri.

Studi ini menemukan bahwa acara ketahanan seperti maraton meningkatkan kesehatan wanita. Berlari mengurangi usia pembuluh darah rata-rata enam tahun pada wanita.

Baca Juga: Serangan Jantung, Warga Karanganyar Meninggal di Pertapaan Pringgodani

Kesimpulan penelitian didasarkan pada pengamatan dari pelari berusia di atas 40 tahun. Lebih dari 300 pelari telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

Orang-orang ini telah mengambil bagian dalam lebih dari 10 acara ketahanan dan telah berolahraga secara teratur setidaknya selama 10 tahun.

Wanita sering disarankan untuk tidak berlari. Mulai dari rahang yang kendor, keriput, hingga memiliki bintik-bintik liver, wanita takut lari dan banyak dari mereka mencari alternatif lain.

Baca Juga: 5 Pesohor yang Meninggal Mendadak Karena Serangan Jantung

Namun, penelitian ini bisa menjadi mercusuar kebenaran dan pencerahan atas semua mitos tersebut.

Bagaimana cara menjalankan secara efektif? Menurut para ahli, berlari tidak akan pernah salah jika Anda melakukannya dengan benar.

Sebagai manusia usia, olahraga adalah apa yang membuat mereka mobile. Salah satu latihan yang paling mudah dan murah adalah berlari.

Untuk berlari secara efektif, kenakan pakaian yang tepat. Sepatu lari yang layak adalah suatu keharusan bagi semua orang.

Baca Juga: Ini Perbedaan Sesak Napas Karena Mag atau Serangan Jantung

Wanita harus memakai bra olahraga. Jangan langsung melompat ke lari yang keras. Kondisikan tubuh Anda terlebih dahulu dan kemudian mulailah berkembang.

Tahu kapan harus memilih kecepatan dan kapan harus melambat. Jangan langsung berhenti saat berlari, teruslah pelan-pelan sampai berhenti.

Apa bahaya berlari dan kapan Anda harus berhenti? Bila Anda mengalami nyeri terus-menerus di kaki dan di daerah persendian, disarankan untuk berhenti berlari dan mencoba latihan lain seperti bersepeda atau berenang.

Baca Juga: Wisatawan Meninggal Akibat Serangan Jantung Saat Mendaki Bukit

Berlari berlebihan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada tubuh. Menurut para ahli karena berlari berlebihan, seseorang mungkin menderita plantar fasciitis, sejenis peradangan yang menyebabkan rasa sakit yang tajam di dekat pangkal tumit.



Ini panggilan untuk memberikan istirahat yang tepat untuk otot-otot kaki. Terlalu banyak olahraga juga dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang rentan terhadap infeksi.

Hal ini juga dapat mempengaruhi nafsu makan orang tersebut.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Waspada Guys, Berlari Picu Risiko Serangan Jantung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya