SOLOPOS.COM - Pejabat di lingkungan Pemkab Karanganyar dan Pemprov Jateng melaksanakan panen bersama perdana padi organik di Dusun Sawahan, Desa Jaten, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Senin (3/8/2020). (Istimewa-Dokumentasi Pribadi)

Solopos.com, SEMARANG – Produksi beras Jawa Tengah (Jateng) sepanjang 2019 menjadi yang terbanyak dari provinsi lain di Indonesia. Atas pencapaian itu, Jateng pun meraih penghargaan sebagai daerah dengan tingkat produksi beras tertinggi se-Indonesia.

Penghargaan itu diberikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Senin (17/8/2020) atau bertepatan dengan Hari Kemerdekaan ke-75 RI.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, penghargaan ini diperoleh karena Jateng menghasilkan panen pada 9.655.653 ton gabah kering giling (GKG) pada 2019 lalu. Jumlah itu setara dengan produksi beras 5.539.448 ton.

Siap-Siap! Pekan Depan, Satgas Covid-19 Jateng Mulai Operasi Penegakan Protokol Kesehatan

Ekspedisi Mudik 2024

Produksi padi Jateng itu mengalahkan Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang menghasilkan 9.580.933 ton GKG, setara 5.496.581 ton beras. Sementara di tempat ketiga diduduki Provinsi Jawa Barat (Jabar) dengan 9.084.957 ton GKG, setara 5.212.039 ton beras.

Tempat keempat ditempati Sulawesi Selatan, disusul Sumatra Selatan, Lampung, Sumatra Utara, D.I. Aceh, Sumatra Barat, dan Banten.

Selain Provinsi Jateng, tiga kabupaten di Jateng juga meraih predikat produsen padi tertinggi. Ketiganya yakni Grobogan dengan 772.551 ton GKG, Sragen dengan 766.012 GKG, dan Cilacap dengan 699.965 GKG.

Cari SIUKM di Karanganyar Agar Dapat Bantuan Rp2,4 Juta Cepat, Begini Alurnya

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Suryo Banendro, bersyukur atas pencapaian itu. Ia menilai keberhasilan itu tak terlepas dari kerja keras para petani dan jalinan kerja sama antarsektor guna meningkatkan produktivitas lahan padi di Jateng.

"Sektor pertanian kalau nyambut gawe [bekerja] dipengaruhi wong jaba [orang luar]. Bibit dari swasta, saluran irigasi dari PSDA, pupuk dari BUMN. Ini hasil kerja sama di bawah arahan Pak Ganjar [Gubernur Jawa Tengah]," ujar Suryo dalam keterangan resmi.

Suryo mengatakan untuk menggenjot produksi padi, pihaknya memberikan berbagai bantuan dan program. Di antaranya, melakukan pembasmian hama wereng dan tikus, percepatan tanam dan pemberian bantuan pompa air.

UKM Anda Ingin Dapat Rp2,4 Juta? Segera Daftar Gelombang II di Karanganyar hingga Rabu, 19 Agustus

 

Apresiasi petani

Selain itu, Distanbun menyediakan bantuan alat pemanen (combine harvester). Pihaknya juga menyiapkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), di mana pada 2020 ini disiapkan asuransi untuk 35.000 hektare sawah yang terdampak puso yang dananya berasal dari APBD Jateng.

Terpisah, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengucapkan terima kasih kepada para petani yang sudah bekerja keras hingga membuat Jateng meraih produktivitas padi terbanyak se-Indonesia.

“Terima kasih kepada kawan-kawan petani, kawan penyuluh, pendamping dan dinas kabupaten/kota serta provinsi yang telah berkarya luar biasa, sehingga Jateng mendapat apresiasi secara nasional sebagai provinsi pertama produktivitas pertanian tertinggi,” ujar Ganjar, Selasa (18/8/2020).

Svargabumi, Surganya Pencinta Selfie Dekat Candi Borobudur

Penghargaan yang diterima tersebut, lanjut Ganjar, merupakan pemacu untuk tetap menjaga ketahanan pangan dan kedaulatan pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya