SOLOPOS.COM - Petugas dari Labfor Polda Jateng melihat kondisi ruangan di RSJD Solo, Jumat (5/8/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO–Polisi masih menunggu hasil uji laboratorium forensik (labfor) guna menguak penyebab kebakaran di ruang Puntadewa di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo, Kecamatan Jebres, Jumat (5/8/2022).
Kebakaran itu merenggut nyawa dua pasien, yakni masing masing berinial YA, 30, titipan dari Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar dan YR, 33, yang berasal dari Kabupaten Blora.
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Djohan Andika, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan penyidik tidak akan berspekulasi sebelum mengantongi hasil uji laboratorium forensik.
Proses uji laboratorium forensik membutuhkan waktu cukup lama.
“Hasil uji laboratorium forensik belum keluar. Kami tidak mau berandai-andai terkait penyebab kebakaran di RSJD Solo,” kata dia, saat ditemui wartawan, akhir pekan lalu.
Menurut Kasatreskrim, sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian telah dimintai keterangan.
Keterangan dari para saksi dianalisis dan disinkronkan dengan hasil uji laboratorium forensik yang dilakukan Polda Jawa Tengah.
Ditanya mengenai hubungan arus pendek atau korsleting, Djohan menegaskan polisi belum menyimpulkan dugaan penyebab kebakaran di rumah sakit tersebut.
“Nanti, tunggu saja setelah hasil uji laboratorium forensik sudah keluar bakal disampaikan kepada masyarakat. Biar jelas dan kuat apa penyebab kebakaran di RSJD Solo,” ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Bagian Umum RSJD Solo, Joko Mulyono, mengatakan kobaran api muncul di ruang Puntadewa sekitar 03.43 WIB. Ruang Puntadewa merupakan ruang khusus bagi pasien akut dengan gejala berat.
“Saat kejadian, jumlah pasien di ruang Puntadewa sebanyak 18 pasien. Sembilan pasien dirawat di sisi timur, sembilan pasien di sisi barat. Nah, yang terbakar di sisi timur ruang,” kata dia.
Di ruang sisi timur, tujuh pasien tengah menjalani restrain atau pengikatan di tempat tidur karena gangguan kejiwaannya cukup berat. Mereka gaduh dan gelisah. Sedangkan, dua korban berada di ruang isolasi khusus.
Saat kejadian, perawat dan petugas keamanan sudah berupaya memadamkan kobaran api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Namun kobaran api justru bertambah besar.
“Petugas keamanan langsung menghubungi pemadam kebakaran [Damkar] Solo karena kobaran api membesar. Sementara, perawat mengevakuasi tujuh pasien yang diikat di tempat tidur ke ruang bangsal lain,” ujar dia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya