SOLOPOS.COM - Dua warga Desa Wonotolo, Gondang, Sragen, menunjukkan hasil swab test yang positif tetapi diragukan, Rabu (2/12/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Warga salah satu dukuh Desa Wonotolo, Kecamatan Gondang, Sragen, resah lantaran ada hasil tes swab warga yang positif Covid-19 tapi tidak ada tindak lanjut berupa tracing kontak.

Informasi yang Solopos.com peroleh, warga setempat yang positif corona itu adalah seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Warga berinisial NAN itu terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil uji specimen swab pada 20 November 2020.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sejumlah warga setempat mempertanyakan tidak adanya upaya antisipasi dan pencegahan persebaran Covid-19 oleh petugas yang berkompeten setelah ada kasus tersebut.

Positif Covid-19 Sragen Melonjak Lagi 72 Kasus, 4 Orang Meninggal

Keluarga NAN pun meragukan hasil uji tes swab warga Wonotolo, Sragen, yang disampaikan pada 23 November 2020 itu. NAN tidak pergi melakukan perjalanan ke mana-mana.

Untuk mengatasi keraguan itu, Camat Gondang Catur Sarjanto menyarankan keluarga NAN melakukan swab test mandiri. NAN kemudian menjalani tes swab mandiri di Solo. Hasilnya keluar pada 26 November 2020 dan ternyata negatif.

Para warga kemudian berkumpul di rumah kakak NAN pada Rabu (2/12/2020). Mereka mempertanyakan hasil tes swab NAN yang positif tersebut.

Langgar Netralitas ASN, Kasi Kecamatan & Kepala SMPN Di Sukoharjo Dijatuhi Sanksi

Kronologi Kasus

Menurut warga, hasil tes swab warga Wonotolo, Sragen, yang positif itu dikirimkan seorang petugas Puskesmas Gondang lewat aplikasi pesan Whatsapp.

Mantan Kepala Desa Wonotolo, Joko Riyanto, menyampaikan kronologi kasus itu yang berawal dari rapid test NAN yang menunjukkan hasil reaktif pada 15 November 2020.

Joko kepada wartawan menjelaskan pada 17 November 2020 ada swab test di Technopark Sragen. “Kemudian pada 23 November 2020, Pak Camat datang memberi informasi NAN positif,” ujarnya.

Polisi Sebut Istri Pelaku Ada Dalam Mobil Pemilik Duniatex Saat Penembakan Di Jl Monginsidi Solo

Warga berpendapat jika NAN benar positif Covid-19 mestinya ada tindak lanjut penelusuran kontak erat di Wonotolo, Sragen, untuk ikut tes swab. Tetap sampai saat ini tidak ada tracing kontak apalagi tes swab bagi kontak NAN.

Penyemprotan disinfektan juga tidak dilakukan sehingga terkesan ada pembiaran. Itulah yang membuat warga resah. Salah seorang ketua RT di lingkungan setempat, Ngadimin, 66, menyampaikan masyarakat menjadi resah karena informasi itu.

Uji Laboratorium

Bahkan ketika ada orang yang meninggal dunia pun, imbuhnya, tidak ada warga yang berani mendekat karena takut Covid-19 pada hasil uji laboratorium belum keluar.

Pelaku Penembakan Mobil Alphard Di Jl Monginsidi Solo Tertangkap Saat Hendak Naik Bus Ke Bekasi

Bahkan, Ngadimin mengatakan tempat pemungutan suara atau TPS tempat NAN bertugas saat pemungutan suara pada pilkada pekan depan sempat hendak dipindah. Hal itu setelah hasil tes swab anggota KPPS asal Wonotolo, Sragen, itu dinyatakan positif Covid-19.

"Saya kesulitan menjadi petugas KPPS-nya. Bahkan para warga pun sampai tidak berani datang ke TPS kalau tidak ada penanganan lebih lanjut terkait kabar positif Covid-19 itu,” ujarnya.

Kakak NAN, Sunardi, khawatir bila efek atas informasi hasil laboratorium itu berdampak luas. Ia menyampaikan para pedagang sayuran keliling juga sampai tidak bisa berjualan karena pembeli tidak berani mendekat.

Penembakan Solo: Mobil Alphard Ditembaki Di Jl Monginsidi Milik Pengusaha Tekstil Duniatex

Beraktivitas Normal

“Adik saya itu jualan tempe keripik juga tidak laku sampai dijadikan pakan sapi,” ujarnya. Seorang tokoh masyarakat Gondang, Tri Hartono, meminta Pemkab Sragen untuk memberi kepastikan tentang status hasisl tes swab warga Wonotolo itu.

Ia meminta Pemkab membersihkan nama NAN agar bisa beraktivitas normal dan usahanya bisa berjalan. “NAN itu anggota kami di paguyuban pengairan. Kami minta ada penyelesaian secepatnya dari Pemkab Sragen supaya warga kami tidak resah. Harus ada dokumen yang menerangkan NAN negatif dari Pemkab Sragen kemudian sosialisasi di dukuh ini. Warga diberi tahu tentang hasil yang negatif itu tidak percaya,” katanya.

Didor Hingga 8 Kali, Begini Kronologi Penembakan Mobil Toyota Alphard Milik Pengusaha Solo Di Jl Monginsidi

Sementara itu, Camat Gondang Catur Sarjanto menyampaikan NAN itu sudah negatif berdasarkan hasil swab test mandiri di Solo. Catur juga sudah meminta Kepala Desa Wonotolo untuk menyampaikan hasil swab test yang negatif itu kepada warga.



“Bahkan dalam pertemuan dua RT Selasa [1/12/2020] malam, pak Lurah juga sudah menyampaikan hal itu. Hasil swab test negatif itu sudah sejak 27 November 2020 lalu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya