SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

Hasil survei menunjukkan tren belanja online dan tahun baru orang Indonesia semakin meningkat.

Solopos.com, JAKARTA — Tren belanja online Natal dan Tahun Baru diyakini meningkat di Indonesia. Survei besutan Rakuten Shopping Secrets 2015 menemukan 69% orang Indonesia bersedia untuk mengeluarkan lebih banyak uang, atau minimal sama dengan tahun lalu untuk membeli hadiah Natal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penikmat belanja online yang sama juga melaporkan peningkatan rata-rata sebesar 44% dalam jumlah uang yang dihabiskan untuk belanja Natal online tahun 2014, dibandingkan tahun sebelumnya.

Hasil survei Rakuten Shopping Secrets 2015 dilakukan kepada lebih dari 2.500 responden berusia 20–60 tahun di Singapura, Indonesia, Thailand dan Taiwan, dengan lebih dari 500 orang di antaranya berasal dari Indonesia. Ini adalah tahun kedua survei yang dilaksanakan oleh Rakuten, perusahaan layanan Internet yang beroperasi di Asia, Eropa dan Amerika.

“Hasil survei kami menemukan secara umum, pebelanja Indonesia lebih memilih melakukan belanja Natal secara online tahun ini karena browsing dan perbandingan produk yang lebih mudah (63%), faktor kenyamanan (62%), dan biaya yang efektif dari program rabat dan loyal yang menarik (58%),” kata Rakuten Belanja Online, Yasunobu Hashimoto, Director.

Yasunobu menambahkan, rata-rata yang dibelanjakan orang di Asia untuk hadiah Natal adalah US$30 atau senilai Rp421.950. Selain iming-iming diskon, belanja online memungkinkan orang untuk dengan mudah mencari dan membandingkan produk-produk sebelum melakukan pembelian.

Ini memudahkan mereka saat mencari hadiah yang tepat, menghindari memilih hadiah yang salah, untuk seseorang, karena menurut survei Rakuten Shopping Secrets 2015, orang mengingat hadiah yang mereka terima, yang baik dan yang tidak sesuai dengan selera mereka.

Hasil survei itu juga mendapati 56% orang ingat hadiah Natal yang mereka terima tahun lalu, 17% dari mereka menerima hadiah yang tidak mereka suka. Hadiah-hadiah yang tidak sesuai ini akhirnya diberikan kembali ke orang lain 37%, disimpan dan dilupakan 25%, disumbangkan 21% atau dijual 6%.

Mungkin ini sebabnya responden Indonesia melihat Natal adalah perayaan yang membuat stres, dengan 18% dari pebelanja Indonesia yang merasa stres menghadapi Natal

Hasil Survei Rakuten Shopping Secrets juga mengungkapkan fakta pebelanja menghabiskan waktu belanja hadiah Natal paling lama untuk mitra dan pasangan mereka, rata-rata 217 menit diikuti dengan orang yang mereka sukai dan diri mereka sendiri masing-masing 202 dan 198 menit.

Ini melebihi jumlah waktu yang mereka habiskan untuk anak-anak mereka, 186 menit, ibu 173 menit  dan ayah selama 167 menit. Binatang peliharaan juga merasakan cinta yang sama dengan rata-rata 130 menit dihabiskan untuk mencari hadiah Natal untuk mereka.

Sehubungan dengan hal ini, jumlah terbesar yang dihabiskan untuk membeli hadiah Natal adalah untuk diri sendiri US$39,30 atau Rp Rp530.985 diikuti oleh hadiah untuk mitra dan pasangan US$39,30 atau Rp Rp530.985.

Belanja online diharapkan terus berlanjut bahkan setelah Natal. Lebih dari setengah atau 55% dari pebelanja di Indonesia mengatakan mereka memastikan untuk belanja satu atau dua pekan sebelum tahun baru, dengan 42% lebih memilih untuk melakukannya secara online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya