SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian baru virus corona yang diberi nama Omicron. (Bisnis.com)

Solopos.com, SOLO-Berdasarkan hasil penelitian varian Covid-19 Omicron  tumbuh sekitar 70 kali lebih cepat daripada virus corona asli dan varian Delta dalam sampel jaringan yang diambil dari bronkus, saluran utama dari tenggorokan ke paru-paru. Tetapi, studi yang dilakukan oleh tim dari University of Hong Kong juga menemukan bahwa varian baru tumbuh 10 kali lebih lambat di jaringan paru-paru.

Fakta meski pun Omicron tumbuh 70 kali lebih cepat di jaringan bronkial dan tumbuh 10 kali lebih lambat di jaringan paru-paru bisa jadi pertanda tingkat keparahan penyakit yang lebih rendah. Namun, para ahli juga mengingatkan supaya tidak terlena dengan temuan itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melansir The Guardian, Kamis (16/12/2021), pemimpin penelitian tersebut, Michael Chan Chi-wai menyampaikan, hasil penelitian yang membuktikan Omicron 70 lebih cepat tumbuh di jaringan bronkial dan 10 kali lebih lambat di jaringan paru-paru tersebut perlu ditafsirkan dengan hati-hati. Hal ini karena penyakit parah tidak hanya ditentukan oleh seberapa cepat virus bereplikasi, tetapi juga oleh respons kekebalan seseorang, khususnya apakah sistem kekebalan masuk ke overdive, menyebabkan apa yang disebut badai sitokin.

Baca Juga: Viral Acara Pengajian 40 Hari Kepergian Vanessa Angel di Rumah Nenek

Dia menambahkan, dengan menginfeksi lebih banyak orang, virus yang sangat menular dapat menyebabkan penyakit dan kematian yang lebih parah meskipun virus itu sendiri mungkin kurang patogen.

“Oleh karena itu, digabungkan dengan penelitian terbaru kami yang menunjukkan bahwa varian Omicron sebagian dapat lolos dari kekebalan dari vaksin dan infeksi masa lalu, ancaman keseluruhan dari varian Omicron kemungkinan akan sangat signifikan,” katanya seperti dikutip dari Bisnis.com pada Kamis (16/12/2021).

Data awal, yang dipublikasikan secara online dan belum ditinjau oleh rekan sejawat, berasal dari eksperimen menggunakan sampel jaringan paru-paru yang diambil dari pasien selama operasi.

Dalam 24 jam, varian Omicron telah mereplikasi sekitar 70 kali lebih banyak daripada varian asli dan varian Delta. Meskipun bronkus bukanlah sistem pernapasan bagian atas, para ilmuwan mengatakan ini dapat menyebabkan orang lebih banyak mengeluarkan lebih banyak virus dan menularkan infeksi dengan lebih mudah. Seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Louisiana State University Health Shreveport Jeremy Kamil, menunjukkan bahwa Delta yang ternyata lebih patogen, menunjukkan pola replikasi yang serupa: lebih lambat di paru-paru.

Baca Juga: Ini Alasan Nia Ramadhani Mengonsumsi Narkoba

“Para penulis ini menemukan bahwa Omicron bereplikasi dengan sangat baik. Bahkan, jauh lebih baik daripada Delta atau virus asli di jaringan bronkial. Ini dalam beberapa hal dapat berkontribusi pada keuntungan dalam penyebaran atau transmisi antar manusia,” ungkapnya.

Dia menambahkan, komponen besar dari transmisibilitas Omicron dalam kehidupan nyata adalah potensinya untuk lolos dari antibodi penetral yang melindungi dari infeksi. “Sangat mungkin menyebar dengan baik bahkan di antara orang-orang yang divaksinasi, khususnya mereka yang baru-baru ini belum mendapatkan suntikan booster,” katanya. Temuan, bersama dengan penelitian terbaru lainnya menunjukkan Omicron lebih mudah menginfeksi sel, menambah gambaran yang muncul bahwa varian tersebut mungkin secara intrinsik lebih menular selain menghindari kekebalan yang ada.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya