SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo menerjunkan 1.100-an orang satuan tugas (satgas) yang ditempatkan di DPC dan 51 kelurahan di Kota Bengawan untuk mengawal kemenangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo—Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mulai Selasa-Jumat (22-25/7).

Seribuan anggota satgas PDIP itu bertugas untuk melarang kader dan simpatisan PDIP atau Jokowi-JK agar tidak turun ke jalan atau konvoi dengan kendaraan bermotor. Konvoi di jalan seolah menjadi tradisi para kader dan simpatisan PDIP untuk merayakan kemenangan dalam pesta demokrasi, termasuk dalam pilpres.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa, saat ditemui wartawan, Selasa siang, menerangkan sudah ada instruksi langsung dari DPP PDIP dan capres Jokowi agar tidak melakukan kegiatan hura-hura dalam merayakan kemenangan pilpres. Para pengurus struktural, satgas, dan simpatisan, kata dia, diimbau agar tetap tinggal di rumah dan tidak perlu terjun ke jalan dengan membawa atribut pilpres, seperti bendera partai, gambar Jokowi-JK, dan baju kotak-kotak.

“Untuk menjalankan instruksi itu, kami sudah menugaskan satgas untuk berjaga-jaga di setiap kelurahan dan kantor DPC mulai hari ini [kemarin] pukul 14.00 WIB. Setiap kelurahan kami tempatkan 20 orang. Total satgas yang dikerahkan lebih dari 1.100 orang. Mereka bertugas sampai Jumat atau bisa diperpanjang sampai Lebaran,” tandas Teguh.

Teguh juga menyinggung soal syukuran kemenangan pilpres. Syukuran itu akan dilaksanakan setelah Lebaran mengingat situasi dan kondisi. Teguh memastikan kondusivitas di Solo selama menjelang pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) aman dan nyaman. Teguh menjelaskan pihaknya berusaha untuk merangkul para parpol dan tim pemenangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) di Kota Solo dengan berbagai kegiatan.

“Kemarin, kami sudah menyatakan sikap untuk mewujudkan Solo damai dalam doa bersama. Dalam penertiab atribut kampanye juga dilakukan bersama-sama. Semoga kondusivitas di Solo tetap terjaga,” harapnya.

Situasi di Kota Solo berlangsung seperti biasa. Nyaris tak ada atribut parpol di sejumlah perempatan atau tempat-tempat strategis. Aktivitas konvoi dan sejenisnya juga tidak ada. Hanya beberapa aparat Polpresta Solo dan TNI masih berjaga-jaga di sejumlah aset milik Jokowi di wilayah Sumber dan sejumlah rumah saudara Jokowi. Rumah mertua Jokowi di Turisari juga lengang. Hanya beberapa aparat Polresta yang terlihat berjaga di depan rumah itu sembari berteduh.

Aktivitas agak ramai terjadi di kediaman Sujiatmi, ibunda Jokowi di Sumber. Beberapa wartawan dari media cetak dan elektronik terlihat berseliweran. Juru kamera dari televisi swasta nasional sudah stand by di perempatan depan rumah yang siap membidik semua aktivitas di rumah yang menghadap ke utara itu.

Di kediaman Miyono, pakdenya Jokowi, di Jl. Ahmad Yani Gondang, juga terlihat lengang. Beberapa staf terlihat bekerja seperti biasa di rumah itu. Miyono sendiri enggan memberi komentar saat didatangi sejumlah wartawan.

“Jokowi itu sudah saya anggap seperti anak sendiri. Saya lebih baik tidak komentar dulu. Saya pilih menunggu pengumuman dari KPU. Ya, kalau Joko [Jokowi] menang. Hari ini [kemarin] saya tidak komentar dulu, maaf. Besok mungkin bisa komentar dengan syarat Joko menang hlo,” kata laki-laki yang sudah mulai lanjut usia itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya