SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

JOGJA—Walikota Jogja Haryadi Suyuti memilih berhati-hati menyikapi polemik 20 bus milik Pemkot Jogja yang dihibahkan ke Pemerintah DIY beberapa tahun lalu. Dia memilih menunggu pembahasan baik dari Pemerintah DIY maupun DPRD DIY.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Menurut Haryadi, status pinjam pakai 20 bus tersebut kepada Pemerintah DIY bertujuan untuk menunjang prasarana dan transportasi publik di Jogja. Ikatan hibah bus tersebut melalui mekanisme G2G (government to government). Kemudian, oleh Pemerintah DIY 20 bus tersebut diserahkan kepada PT Jogja Tugu Trans (operator Trans Jogja ) untuk dimanfaatkan.

“Kalau saat ini dipermasalahkan, kami tinggal nunggu saja. Itu diberikan G to G. Kalau proses plat merah menjadi plat kuning, mekanismenya bagaimana? Itu belum jelas. Yang jelas, niat kami untuk menghibahkan itu sudah sesuai manfaatnya,” jelas Haryadi di jalan Malioboro, Jogja, pekan ini.

Kendati masih dipersoalkan, dia optimistis akan ada solusi terkait masalah tersebut. Bahkan, bila 20 bus yang saat ini menjadi Trans Jogja harus dikembalikan ke Pemkot, pihaknya tidak akan mempermasalahkan. “Kalau dikembalikan, ya akan kami manfaatkan. Biarlah [solusi dari Pemerintah DIY dan PT JTT] proses ini berjalan dulu,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya